Teruntuk Para Supir ; sang penakluk jalanan

by - Saturday, January 15, 2011

hanya doa semoga selamat sampai tujuan dan bertemu anak istri ya pak untuk hari ini, itu saja yang terlontar dari dalam hati ini..


terlepas dari sifat mereka yang kadang arogan karena bergelut dengan kerasnya jalanan, dari gaji mereka yang mungkin lebih besar karena hampir tiap hari lembur, atau bahkan dari kelalaiannya menunaikan solat karena harus berburu dengan waktu.

dibalik muka mereka yang [kebanyakan] sangar, sebenarnya tersimpan sorot mata yang teduh seorang imam bagi keluarganya. mereka tetap laki2 yang bertanggung jawab untuk menafkahi anak istri. bahkan demi keluarganya, apapun yang terjadi keselamatan adalah hal yang utama. ANZEN FIRST tertulis jelas dipunggung mereka, yang memang tulang punggung keluarga.

setiap hari, dari pagi hingga pagi lagi pekerjaannya berada di jalanan. berkejaran dengan waktu agar bisa mengantar barang menghindari delay delivery. karena kalau sampai terlambat akan jadi masalah buatnya juga buat perusahaan yang dipegangnya


betapa jenuhnya seharian di dalam mobil super duper besar dan berat. belum lagi jika di tempat tujuan, barang yang mau diambil belum disiapkan atau malah kosong. alhasil harus balik dengan tangan hampa sembari berpikir agar tidak kena pinalti dari customer pemakai jasanya.

rasanya ada pelajaran yang mengharuskan saya untuk terus menerus mengucapkan syukur karena tidak berada diposisi mereka: para supir logistik. lelah, panas, sendirian, bete, macet, atau yang paling parah adalah kecelakaan kerja. bagaimana membayangkan tiap hari melalui jalan tol yang ramai dan padat. 

memang ada kalanya mereka salah. saat datang tidak membawa persyaratan yang diajukan untuk pengambilan barang. tapi saya yakin tidak semua supir bermaksud demikian. bisa jadi dari perusahaan yang menyewanya memang tidak memberikan syarat-syarat tsb sehingga sang supir datang kosongan. dalam pikirannya cuma
agar bisa mengambil barang tepat waktu walau tanpa membawa syarat yang memadai, misalnya box barang.

setiap kali mereka datang, saya hanya bisa mengusahakan tersenyum sambil bertanya "pak bawa box gak?", dan ketika dijawab "tidak" sebenarnya saya kesal.. tapi raut mukanya membuat saya jadi tidak tega. bukan selalu salah mereka. kemudian kulirik bagian preparation yang juga ikut kesal karena syarat mengambil barang tidak dipenuhi. box yang dinantikan untuk menyiapkan barang agar siap kirim setelah ditunggu ternyata tak lengkap. dan ketika terjadi claim customer karena delay delivery, lagi2 mereka ikut jadi kambing hitam bersama para supir. duuhh!

pokoknya hanya doa semoga selamat sampai tujuan dan bertemu anak istri pak untuk hari ini, itu saja yang terlontar dari bibir hatiku. dan begitu juga untuk bagian preparation, semoga usaha kita hari ini berkah,,, amiin...

\\

You May Also Like

0 Comments

Thankyou very much for dropping by. Tapi maaf saya moderasi ya, untuk menghindari spam dan komen dg link hidup. Bila waktunya luang pasti akan saya balas dan kunjungi balik blog kalian :)