Bayar dengan Waktu
Yes ! pagi-pagi ketampol abis sama tulisannya Anne, teman motivasi saya. Benar-benar saya harus ngatur waktu lagi biar gak kejebak dengan sifat malas dan suka menunda. Memang sih akhir-akhir ini saya seperti terserang 2 penyakit itu. Sadar banget, tapi untuk bangkit kadang susahnya....
Berikut surat Anne untuk saya, semoga menginspirasi ya teman-teman :)
Dear Tia yang selalu tepat
waktu,
(glek..! kalimat sapaanya nyindir banget.. :D)
Masa lalu tidak dapat kita ubah. Itu sebabnya waktu begitu amat bernilai. Renungkanlah, di umur kita saat ini, apa
saja yang sudah kita perbuat dan hasilkan? Karena, Charles Spezzano dalam buku 'What to Do Between Birth and
Death' mengatakan bahwa sebenarnya orang tidak membayar barang dan jasa
dengan uang
mereka, tetapi mereka membayarnya
dengan waktu.
Jika kita berkata pada diri sendiri, dalam lima
tahun, saya akan memiliki cukup
uang untuk membeli rumah itu, sebenarnya
kita sedang mengatakan bahwa harga
rumah itu adalah sebanyak lima tahun, yaitu seperdua belas usia dewasa kita. Ungkapan menghabiskan waktu bukanlah kiasan. Itulah cara kehidupan berputar.
Bagi seseorang di industri tertentu, waktu 1 atau 5 menit saja bisa sangat berarti.
Sudah banyak pebisnis yang kehilangan proyek karena terlambat datang ke sebuah pertemuan bisnis akibat pesawat yang tertunda keberangkatannya.
Jadi daripada kita memikirkan apa yang dapat kita lakukan dengan ukuran uang, pikirkan dalam ukuran
waktu. Memandang
pekerjaan kita dari sudut pandang
ini dapat mengubah cara kita dalam
mengatur waktu.
0 Comments
Thankyou very much for dropping by. Tapi maaf saya moderasi ya, untuk menghindari spam dan komen dg link hidup. Bila waktunya luang pasti akan saya balas dan kunjungi balik blog kalian :)