Orang Jepang Plesiran :)
Akhir April kemaren saya kedatangan tamu dari Jepang, sepasang suami istri teman akrab pak suami (disingkat ps aja yaa) waktu tinggal di sana. Ini kali kedua mereka datang ke Indonesia, setelah setahun sebelumnya mengunjungi Bali. Nah di tahun ini kenapa mereka bisa 'nyasar' ke Jakarta? Ini rekomendasi ps kalau Jakarta dan sekitarnya gak kalah oke buat liburan. Dengan rayuan maut jadilah mereka mendarat di Jakarta dan tinggal beberapa hari di planet Bekasi tempat kami tinggal. :D
Diluar rayuan maut itu, sebenernya tujuan baik kami adalah sekalian mengenalkan kalau Indonesia itu gak cuma Bali, atau Bali itu masuk Indonesia loh, Jakarta ibukotanya, dan masih banyak destinasi menarik di Indonesia untuk dikunjungi sekalian kulineran khas Indonesia.
Oiya teman kami ini namanya Wada & Shiori san. Sama dengan kami, mereka juga baru berkeluarga dan umurnya masih muda. Jadi jalan-jalan santai dan kadang-kadang agak unpredictable masih oke. Itenerary jalan-jalan selama 4 hari kami diantaranya Pulau Tidung, Taman Safari, TMII, dan belanja oleh-oleh.
Hari 1 & 2 : Pulau Tidung
Dari awal ps menawarkan liburan ke Pulau Tidung. Alesannya karena Pulau Tidung liburan di luar Jakarta dengan jarak paling deket, terus pemandangan masih lumayan bagus, banyak permainan airnya, dan bisa snorkeling melihat terumbu karang dan ikan-ikan cantik.
Kami berangkat ke Pulau Tidung hari Sabtu pagi. Selain kami berempat, ada satu keluarga lagi yang ikut - masih teman kantor ps . Jadilah kami rombongan liburan 3 ras: Jawa tulen, Arab, dan Jepang. Hihii... Untuk menuju ke Pulau Tidung kami menaiki kapal angkut penumpang dari Muara Angke. Sengaja pilih yang gak ekslusif demi efisiensi budget dan buat seru-seruan. Dua orang Jepang ini mungkin belum pernah ngrasain sensasinya naik kapal yang isinya penuh sesak orang, duduknya ngampar-ngampar sampai ketiduran kan :D. Yah this is it laah... uniknya jalan-jalan ke Kepulauan Seribu ala setengah backpack.
Sesampainya di Pulau Tidung kami menginap di penginapan yang katanya paling bagus disana, meski tarifnya cukup mahal (Rp 400ribu/semalam). Saya lupa banget namanya. Saya perhatikan penginapan lainnya, sepertinya memang ini yang paling bagus dan bersih. Ditambah pemandangannya langsung menghadap pantai. Tapiiii... begitu masuk ruangan saya agak kecewa. Bukan karena kotor.. tapi karena gak nyangka aja ternyata 1 ruangan yang katanya isi 2 kamar itu hanyalah boong belaka. Jadi bukan ruangannya yang ada 2, melainkan kasurnya yang ada 2: 1 di ruangan dalam dan berpintu layaknya kamar, 1 lagi di luar kamar langsung didepan pintu masuk. Karena kami memang hanya pesan 2 ruangan dengan alokasi 1 ruangan untuk tamu Jepang, 1 ruangan untuk saya dan keluarga temen ps, makanya saya jadi shock. Kan gak lucu yaa kalau saya tidur berdua suami di dalam kamar sementara temen ps diluarnya atau sebaliknya, terus kalau keluar kamar jadi lihat saya/mereka tidur. Jadilah keputusan bijaknya saya dan istri temen ps tidur di dalam kamar, sementara ps dan temennya diluar. Cewek sama cewek dan cowok sama cowok. Huhuhuu... *lain kali mesti lebih teliti soal perkamaran ini*
Demi menghilangkan kedongkolan tentang kamar ini, kami memutuskan untuk berkeliling pantai dengan sepeda. Yak emang itenerarynya gitu sih :D. Keliling pantai sampai ke pulau Tidung kecil yang ternyata isinya mentok di ayun2an serta kampung mangrove. Baliknya kami memutuskan untuk main beberapa permainan air macem banana boat, donat, dan kursi air. The ultimate goal dari main air ini adalah berani-beranian terjun bebas dari jembatan cinta yang lumayan tinggi itu. Aaah kalau ini sih saya mah nyerah duluan, mending main-main air sama baby Radwa -anaknya Ulfah dan Jakfar, temen ps ini. Hehhe..
Malem harinya kami punya jadwal barbekyuan, makan-makan seafood langsung di depan pantai. Ini nih yang istimewa, karena hari itu ternyata ultah Shiori. Saya dan ps sebenernya udah diberitahu Wada dan dimintai tolong untuk beli cake ultah sehari sebelumnya. Taukah kamuu.. rempongnya saya bawa cake dikresekin naik kapal dari sepagian biar gak ketahuan? yang ngeri sebenernya takut kedudukan orang pas dikapal aja, secara orang duduk bebas banget kan dikapal. Kalau sampai kejadian bisa amsyong eikeh. Hohoho.. Udah gitu sampai di Tidung saya mesti nyari tebengan kulkas biar kuenya gak basi. Dan malem itu, resmilah kue dibuka, lilin ditiup, dan makanlah kami bersama. Yeaayy.. otanjoubi omedetto shiori san! What a romantic husband you are Wada *langsung lirik si ps: jadi kapan eikeh diromantisin?*.
Hari kedua di Tidung kami lanjutkan dengan full snorkeling dari spot satu ke spot lainnya. Niat hati ingin mengulang asyiknya snorkeling dan ngambang-ngambang di lautan, tapi entah kenapa kemaren itu saya banyak erornya, yang muter2 gak jelas di laut dan alat napasnya lepas melulu. Jadi berasa kurang menikmati. Serunya cuma ya karena kali ini udah gak jomblo lagi main ke Tidungnya :P.
Tapi yang jelas secara keseluruhan liburan di Tidung kali ini supeeerrr.... orang Jepangnya juga bilang Sugooiii desu yo!
Foto-foto hasil berburu di Tidung :D
Hari 3 : Taman Safari
Di hari ketiga, Wada dan Shiori kami ajak ke Taman Safari Bogor. Kami berangkat hari Senen jam 8 pagi yang mana asumsi saya dan ps pasti jalanan ke puncak udah sepi dong, kan orang udah masuk kerja. Bener sih, di sepanjang tol Jagorawi lancar jaya karena udah diluar jam orang berangkat kerja, tapiii ternyata begitu keluar tol Ciawi, spedometer hanya bergerak di angka 20-30km/jam pemirsaaa.... macet luar binasaaa!! Gilaa ya gak weekdays gak weekend puncak macet melulu. Dua tamu kami yang tadinya antusias sampai ngantuk-ngantuk dan akhirnya kami biarkan mereka tidur saja daripada kami feeling guilty. Hikss...
Ditengah-tengah kepasrahan menghadapi jalanan yang berliku ini, saya cari-cari tempat makan dan ahaa.. ketemulah Cimory Riverside yang lagi hits itu. Pas cek lokasi, ternyata tinggal sedikit lagi, langsung deh semangatnya muncul lagi. Begitu masuk ke restorannya, kami disambut suasana yang ciamik banget dengan pemandangan sangat menarik dan suara sungai yang menyenangkan jiwa. Kami memesan beberapa menu makanan untuk beramai-ramai. Menunya saya agak lupa dan gak saya foto-foto banget, karena menurut saya agak standar sih, macem pasta, sosis, nasi goreng, mie goreng, ayam lada hitam seperti restoran pada umumnya. Rasanya juga gak yang nagih gimanaaa gitu. Kami makan di Cimory sampai waktu hampir dzuhur, selanjutnya kami kembali berburu sisa waktu ke tujuan utama, Taman Safari. Berarti kira-kira kami udah ngabisin waktu 3-4 jam yaa dari berangkat sampai Cimory ini? Aaah lamanyaaa...
Jam setengah 2 siang akhirnya sampai juga kami di Taman Safari. Saya juga baru pertama kali kemari dan cukup takjub dengan suasananya yang hutan banget. Hehehe... Takjub juga sama harga tiketnya yang selangit boo.. domestik 150rb, sedangkan asing dua kali lipatnya *puk-puk dompet*. Dengan tiket itu selain bisa berkeliling menyusuri hutan sembari bersapa-sapa dengan para penghuninya, kami juga mendapatkan fasilitas gratis bombom car, roal coaster air mini, lihat atraksi lumba-lumba -yang-saya-gak-tega-sebenernya, mini 4D movie, dan tower setan -lupa namanya- itu. Dari gratisan itu, kami coba semua kecuali si tower setan, karena hari hujan dan nyali pada mengkerut. :D. Yang paling epik adalah roller coaster air mini karena setiap kali turun dari tanjakan tinggi pasti kejebur air kolam. Meskipun lintasannya pendek dan tanjakannya gak ekstrim-ekstrim amat, nyatanya pas terjun jantung saya tetep aja mau copot terus nyantol ke rusuk nyungsep ke perut #lebay:mode on. Belum balik jantungnya eeeh dibawahnya kejebur air karena posisi lintasannya emang di atas permukaan kolam. Harusnya pihak pengelola sediain mantel hujan dong aah jadi gak ngejebak gini, pan kita-kita gak bawa baju ganti. Huft.
Akhirnya kami pulang dari Taman Safari dengan baju basah kuyup dan menggigil kedinginan. Iyuuhh... ditambah kena macet lagi dan tentu saja laper yang menyebabkan kami kurang fokus jadinya kebablasan mampir bakso Seuseupan yang hits di Ciawi dan males balik lagi, padahal udah diniatin. Jadinya lanjut sampai Bekasi deh makan malemnya. Hahahaa what the h*** kata saya mah. ;D. Gomenasaiiii!!
Suasana Cimory Riverside & foto-foto di Taman Safari
*muka ane gak santai banget deket2 bayi singa :D*
Hari 4 : TMII, Oleh-oleh dan Wisata Kuliner
Hari Selasa adalah hari ke-empat Wada & Shiori san menginap di rumah kami. Jadwal jalan-jalan selanjutnya adalah Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Sebenernya malem sebelumnya doi tiba-tiba bilang pengen tau Jogja. Yaaahh bujug buneng, Yogja mah jauh harus pesen tiket pesawat dan hotel dulu. Jadilah kami jelasin kalau ke Jogja ibarat pergi dari Tokyo ke Kyoto, akomodasinya mesti pesen jauh hari. Walau kami juga sedih gak bisa ngajakin kesana, tapi mereka memahami kok... Lain waktu yaaa kita main ke Yogja lihat candi dan pantai...
Kenapa pilih Taman Mini karena kami ingin cerita tentang Indonesia yang negaranya punya banyak pulau, suku, dan budaya. Niat baiknya sih begitu, tapi begitu sampai sana bingung deh gimana jelasin panjang lebarnya. Hahaha, so many things that we must say about Indonesia, but we are not the expert anyway. Jadilah kami berkeliling dan melihat-lihat saja apa yang disajikan disana #guide amatir #haha.
Setelah puas jalan-jalan, kami lanjut dengan mencari oleh-oleh khas Indonesia. Mampirlah kami ke anjungan toko souvenir di area TMII. Tapi Shiori dan Wada hanya belanja sesuai yang mereka udah cari di internet sebelumnya. Ada tas batik yang dilipet-lipet, sandal batik dan beberapa aksesoris kecil.
Oiya ada kejadian yang menyebalkan kami alami di TMII. Dan tentunya bikin malu saya dan ps dihadapan mereka. Apa itu? Ini tentang peminta-minta. Terjadi waktu kami numpang solat di anjungan Minang. Di area itu ada dua badut yang suka ngasih salam dan biasanya diajakin foto bareng pengunjung. Kalau saya sih gak gitu exited, beda dengan teman kami ini. Mungkin sebenernya biasa aja, mereka hanya membalas sapaan si badut. Terus basa basi berfotolah mereka berdua. Ehh.. gak taunya setelah foto mereka dimintai uang dengan nunjuk-nunjuk kantong agar diisi. Kontan saja teman Jepang kami ini kaget, secara dia gak pegang uang rupiah pecahan kecil saat itu. Pas saya tahu si badut minta uang, saya samperin sekalian mewakili kasih uang. Daaann.. yang bikin gak enak adalah Wada dan Shiori malah minta maaf ke saya dan ps karena kejadian itu. Ya ampuun.. justru saya harusnya yang minta maaf ya dan lebih teliti dengan keadaan. Nah pas kami tinggal solat sebentar, Wada dan Shiori selintas ngobrol "jangan dekat-dekat si badut lagi, nanti dia minta okane -uang lagi". Alaamaaakkk... makin malu lah awak ini... Karena di Jepang badut-badut festival gak ada yang minta uang, bisa jadi karena di Jepang memang sudah digaji sih... Sedangkan di Indonesia belum tentu digaji, alias mungkin mereka hanya nebeng ngamen di TMII ini. Kasian sekaligus bikin malu sebenernya.
Sekitar jam 3 sore rasanya sudah puas muter-muter TMII dan cari oleh-oleh khas. Sekarang saatnya mencari oleh-oleh tambahan. Tadinya kami ingin ajak ke Thamrin City buat cari batik. Tapi ternyata Shiori dan Wada lebih setuju kalau cari barang-barang yang memang sudah direncanakan, terus saya dikasih liat gambar dan daftarnya, ada teh Arab, produk Sariayu Solusi, kopi luwak, ellips vitamin rambut, dan koran indonesia. Keren yaa... oleh-oleh aja sudah di-planning dan dicari informasinya. Dan sebentar... oleh-oleh yang dimau kok gampil-gampil yak nyarinya, ini mah di mall bejejer.. Daripada ke Thamcit pas hari kerja terus kejebak orang balik kantor, kayaknya lebih baik ke Kelapa Gading sekalian makan dan searah jalan pulang kan? Jadilah kami capcuss ke MKG deh...
Di MKG full jalan-jalan cari buah tangan, makan dan terakhir sebelum pulang menyempatkan pijat refleksi. Pulang-pulang segar dan langsung tidur deh, eh bukan.. packing ding, kan Rabu pagi Wada dan Shiori udah harus balik ke Jepang.. Aaah sedihnya rumah jadi sepi lagi :'(
Foto-foto pas kulineran, sayang cuma ada beberapa saja karena keburu laper :P
Semoga nanti kita bisa ketemu lagi yaa... di Jepang atau Indonesia is OK!
\\
7 Comments
Bisa memperkenalkan Indonesia kepada tamu asing itu sangat menyenangkan ya mbak :) syukur-syukur mereka jatuh cinta dan selanjutnya akan berkunjung kembali ke Indonesia :)
ReplyDeleteMbak Tia, makasih udah mampir ke blogku yaaaa ^^
betul banget mas, semacam ada kebanggaan sendiri, meskipun banyak feeling gulitynya sih kemaren itu karena selalu kejebak macet :P.
DeleteAnw terima kasih kunjungan dan komen baliknya yaa...
Aku aja yang udah lama di Jakarta belum pernah ke pulau Tidung :|
ReplyDeleteSeru ya, tapi kayaknya orang luar gedek banget sama kemacetan Jakarta dan sekitarnya.
Komentar ini aku tulis sebelum baca komentar di atas. Sumprit.
Deletemainlaah ke Tidung, udah gak semahal dulu sekarang..
Deletetapi katanya skrg lebih bagus ke Pulau Harapan, masih lebih bersih..
iya.. kasian teman ku kemarin harus "menikmati" macetnya ibukota. tapi gpp ding, sekali-kali, buat cerita anak cucu mereka :P
Wah, senangnya nihonjin tersebut jalan2 ditemani kawan dekat :)
ReplyDeleteiya mas.. kita sebagai tuan rumah juga seneng banget :D
DeleteThankyou very much for dropping by. Tapi maaf saya moderasi ya, untuk menghindari spam dan komen dg link hidup. Bila waktunya luang pasti akan saya balas dan kunjungi balik blog kalian :)