Ide Untuk Perbaikan Layanan KRL Indonesia

by - Wednesday, November 14, 2018


Sudah cukup lama saya menjadi pengguna commuter line alias KRL. Saya beralih dari angkutan umum lain (omprengan) karena alasan waktu dan biaya. Apalagi sejak tol Jakarta Cikampek direnovasi, kemacetan makin menjadi-jadi. Sungguh bikin lelah fisik dan hati. Makanya, begitu jalur KRL jurusan Bekasi - Cikarang dibuka, rasanya seneng banget. Pokoknya mau naik KRL sebagai salah satu alternatif angkutan umum menuju ke kantor.

Sejak menjadi anker - anak kereta, saya cukup banyak mendapat keuntungan. Yang pertama dari sisi biaya. Dengan naik KRL saya bisa berhemat cukup signifikan, lhoo. Kalau dengan omprengan + sambung ojek pangkalan sekali jalan habis 30 ribu; pake KRL + ojek online saya cukup ngeluarin ongkos 15 ribu. Apalagi kalau saya nitip motor di stasiun, berkurang lagi jadi 10 ribu saja ongkosnya. Kedua dari sisi waktu. Naik KRL jelas gak kena macet. Walaupun jam kedatangannya mepet dengan jam masuk kantor, alhamdulillah selama ini relatif jarang telat. Jam pulang juga lebih pasti, asal gak ketinggalan kereta, haha. Ketiga, ndilalah jurusan KRL yang saya lewati termasuk yang lawan arus yang relatif longgar. Jadi peluang dapet bangkunya masih banyak.

Cumaa... jeleknya naik KRL itu kalau pas tiba-tiba ada gangguan, terus delay, jadi telat deh ngantornya. 

-----------------------

Walaupun saya mendapatkan lebih banyak keuntungan dengan naik KRL, saya merasa pelayanan KRL harus terus dilakukan perbaikan. Biar pelayanannya semakin oke punya dong...

Nah lewat tulisan ini saya mau berbagi ide perbaikan untuk meningkatkan pelayanan Commuter Line Indonesia. Barangkali bisa dipertimbangkan. Atau syukur-syukur sudah ada yang akan diterapkan (?). Kalau iya... waah joss sekali...

Sebelumnya, mungkin ada yang nanya, kenapa sih rajin amat nyari ide buat perbaikan KRL? Toh saya gak kerja di situ... Jawabannya, yaa kan saya pelanggan KRL, saya bagian dari stakeholder (ciyeeeh...) KRL, saya pengen pelayanan yang saya terima makin baik laah... Saya kan berhak mengeluarkan voice of customer juga. Gitu deh kira-kira... Kali aja niii.. ada pegawai KRL yang baca terus lagi ada lomba ide2 perbaikan di sana, terus jadi terinspirasi deh. Mayan kaan, hehee...


Baique, gak usah panjang2 basa-basinya, ide2 saya utk KRL kira-kira begini:
  • Chip dan sensor alarm untuk bangku prioritas. Idenya gimana kalau KRL mulai memikirkan adanya chip dan sensor alarm yang bisa di-tap oleh pengguna prioritas. Hal ini untuk mengakomodasi sifat orang yang berbeda-beda, ada yang sungkan meskipun haknya diambil orang lain, ada juga yang berani. Nah dengan fasilitas tsb gak ada lagi sungkan2an kalau mau pakai kursi prioritas bagi yang benar2 berhak. 

  • Identitas Penumpang Prioritas. Sebagai pasangan chip dan sensor alarm, maka para penumpang prioritas perlu diberi identitas khusus untuk nge-tap ke bangku prioritas tsb. Bisa dalam bentuk kartu, gelang, atau apapun lah yang menarik dan unik. Untuk mendapatkannya ya dengan cara mendaftar ke stasiun dilengkapi data dan informasi pendukung. Nah identitas tsb diberi tanggal kadaluarsa juga, misalnya untuk ibu hamil tanggal aktifnya dari hari pertama hamil sampai dengan melahirkan, dilanjutkan sampai dengan anak usia balita, barangkali setelah lahiran akan membawa anaknya ber-KRL-an lagi. Sifat dari identitas dibuat otomatis, jadi gak mengurangi potensi 'dimanfaatkan' oleh oknum. Misalnya setelah masa aktif habis ya secara otomatis sensor akan mati. Dengan adanya identitas khusus ini lagi-lagi agar para penumpang prioritas yang sungkan dan berpotensi "tidak dipercaya" bisa tetap mendapatkan haknya tanpa berantem (misalnya). Pengalaman saya, waktu hamil perubahan badan saya tidak signifikan karena kurus. Jarang orang bisa nyangka kalau waktu itu saya hamil. Makanya setiap naik KRL saya bawa buku RS sebagai bukti untuk meminta kursi prioritas. Sungguh menyusahkan bukan?
  • Pintu keluar masuk yang berbeda. Saya rasa perlu. Karena tahu sendiri kan di jam-jam sibuk hampir selalu terjadi dorong2an antara penumpang yang keluar dan masuk. Belum lagi tampang orang2 entah kenapa jadi sangar2. Maaf, gerbong wanita apalagi... Ngeri! Tentunya saat kedua pintu dibuka, petugas keamanan ikut mendampingi agar tidak ada orang2 yang curang.

  • Sosialisasi penggunaan eskalator yang benar. Saya mengapresiasi inisiatif KRL yang sudah membuat poster mengenai penggunaan eskalator yang benar di twitter. Yakni saling berbagi antar penumpang agar bisa memfasilitasi penumpang yang terburu-buru karena ada keperluan yang mendesak. Agar lebih mengena, gimana kalau poster tsb dicetak dan ditaruh di dekat setiap eskalator stasiun? 

  • Indikator Overload. Ide ini sebenernya dari temen saya atas curhatnya yang terdesak-desak di KRL. Yaak sudah bukan cerita baru kalau KRL pagi dan sore dari dan ke Jakarta padatnya ampun-ampunan. Bahkan bikin orang tuh melayang gak napak lantai saking orang tuh dah macem cendol -- eh cendol mending yaa licin, ini lebih kayak... gethuk lindri. Dempel! Karena di setiap stasiun pasti orang-orang merangsek masuk walau sudah puenuuh. Makanya menurut saya perlu tuh KRL dipasangi alarm indikasi kapasitas. Kalau sudah overload bikin pintu gak ketutup dan kereta gak jalan. Jadi kan volume penumpangnya lebih manusiawi....
  • Perbaikan aplikasi mobile. Saya seneng banget sih KRL punya aplikasi mobile sekarang. Tapi ada satu bagian yang bikin saya risih. Yaitu bagian cek jadwal kereta yang kenapa gak ada kolom isian "TUJUAN". Adanya cuma "YOUR STATION NOW" alias Lokasi Asal. Asa tanggung bangeet gitu ah....

Kira-kira begitu deh ide-ide yang baru muncul... Kalau ada lagi nanti saya tambahkan. Atau barangkali anak kereta lainnya mau nambahin? Sok tulis di kolom komentar yaaa...


@tiasangputri


gambar: 
- Ari Atmojo - https://www.flickr.com/photos/150220502@N04/33660781364
- Twitter Commuter Line Indonesia

You May Also Like

1 Comments

  1. Aku ga pernah samasekali naik KRL sih kalo di Indonesia. Tp ide2 mu diatas bagus sih mba. Kalo aja bisa diterapkan, aku yakin KRL makin di minati ama banyak org. Harap2 bisa sebagus di Jepang, korea ato negara2 maju lain. Kalo sdg traveling ke negara2 yg KRL nya udh maju, aku pasti lbh memilih naik itu. Krn nyaman, tepat wktu. Cth aja jepang, keciiiil sekali kemungkinan delaynya. Dan aplikasi Hyperdia nya sangat membantu para turis utk tau rute dan jam kedatangan kereta. Keren banget. . Moga2 indonesia bisa seperti itu juga :)

    ReplyDelete

Thankyou very much for dropping by. Tapi maaf saya moderasi ya, untuk menghindari spam dan komen dg link hidup. Bila waktunya luang pasti akan saya balas dan kunjungi balik blog kalian :)