Juni 2016 ini ternyata tepat tahun ke 5 saya bekerja di kantor yang sekarang. Benar-benar gak berasa. Time flies so fast. Sudah banyak cerita yang saya kantongi. Baik cerita yang indah-indah maupun yang sebaliknya.
Berawal dari iseng, saya mendaftar ke perusahaan ini. Sebuah perusahaan alat berat pertambangan di Cikarang Bekasi. Kalau ada yang nanya daftarnya lewat mana, pake channel atau gak, saya jawab saya daftar via Jobstreet, sebuah website khusus pencarian kerja. Dan bisa dibilang gak pake channel-2an. Kenapa pilih Cikarang yang mau gak mau kerjanya bakal di pabrik lagi? Karena waktu itu saya cuma mikir cari perusahaan bonafid yang tempat tesnya deket dengan tempat kerja sebelumnya. Jadi seumpama ada panggilan bisa langsung capcus tanpa harus cuti kerja. Hihiii... Pinter bangetlah dulu akalnya, yes!
Beberapa bulan kemudian setelah melalui serangkaian tes, akhirnya keterimalah saya ditempat ini, yang ternyata masih termasuk grup perusahaan multinasional terbesar di Indonesia. Saat itu rasa senengnya jadi 2x lipat, lho. Yang pertama karena berhasil lepas dari perusahaan sebelumnya dan yang kedua karena menjadi bagian dari grup perusahaan yang prestise dan menjadi impian banyak orang. Apalagi waktu itu masih sedikit alumni jurusan saya yang bisa tembus di grup ini. Bukan karena kurang kompeten, tapi karena tahun-tahun sebelumnya masih jarang lowongan yang dibuka.
Emm... fyi, biar gak penasaran, alasan saya keluar dari tempat kerja sebelumnya karena adanya ketidakcocokan, macam artis mau cerai gitu, haha. Tapi begitulah adanya, beberapa kebijakan yang dibuat ternyata tidak cocok dengan ekspektasi saya. Apalagi saya merupakan satu dari tujuh karyawan baru yang direkrut dari lulusan S1, sehingga seringkali muncul kecemburuan sosial diantara karyawan lama/senior, baik dari sisi pendapatan maupun posisi yang khawatir terambil. Perusahaannya memang masih konvensional dan sedang memulai rekrutmen untuk lulusan sarjana, sementara mayoritas karyawan seniornya adalah lulusan sekolah menengah. Maka demi kedamaian hati dan pikiran, 8 bulan kemudian saya memutuskan menyusul ke-6 teman baru saya untuk undur diri.
Berawal dari iseng, saya mendaftar ke perusahaan ini. Sebuah perusahaan alat berat pertambangan di Cikarang Bekasi. Kalau ada yang nanya daftarnya lewat mana, pake channel atau gak, saya jawab saya daftar via Jobstreet, sebuah website khusus pencarian kerja. Dan bisa dibilang gak pake channel-2an. Kenapa pilih Cikarang yang mau gak mau kerjanya bakal di pabrik lagi? Karena waktu itu saya cuma mikir cari perusahaan bonafid yang tempat tesnya deket dengan tempat kerja sebelumnya. Jadi seumpama ada panggilan bisa langsung capcus tanpa harus cuti kerja. Hihiii... Pinter bangetlah dulu akalnya, yes!
Beberapa bulan kemudian setelah melalui serangkaian tes, akhirnya keterimalah saya ditempat ini, yang ternyata masih termasuk grup perusahaan multinasional terbesar di Indonesia. Saat itu rasa senengnya jadi 2x lipat, lho. Yang pertama karena berhasil lepas dari perusahaan sebelumnya dan yang kedua karena menjadi bagian dari grup perusahaan yang prestise dan menjadi impian banyak orang. Apalagi waktu itu masih sedikit alumni jurusan saya yang bisa tembus di grup ini. Bukan karena kurang kompeten, tapi karena tahun-tahun sebelumnya masih jarang lowongan yang dibuka.
Emm... fyi, biar gak penasaran, alasan saya keluar dari tempat kerja sebelumnya karena adanya ketidakcocokan, macam artis mau cerai gitu, haha. Tapi begitulah adanya, beberapa kebijakan yang dibuat ternyata tidak cocok dengan ekspektasi saya. Apalagi saya merupakan satu dari tujuh karyawan baru yang direkrut dari lulusan S1, sehingga seringkali muncul kecemburuan sosial diantara karyawan lama/senior, baik dari sisi pendapatan maupun posisi yang khawatir terambil. Perusahaannya memang masih konvensional dan sedang memulai rekrutmen untuk lulusan sarjana, sementara mayoritas karyawan seniornya adalah lulusan sekolah menengah. Maka demi kedamaian hati dan pikiran, 8 bulan kemudian saya memutuskan menyusul ke-6 teman baru saya untuk undur diri.
Kembali ke cerita anniverserian ini, saya jadi teringat pada sebuah petuah yang disampaikan oleh atasan saya waktu pertama kali masuk. Isinya tentang syarat agar bisa loyal ditempat kerja, yaitu minimal harus mendapatkan 2 dari 3 hal. Yang ke-1 dapat ilmu baru dan pengembangan diri, ke-2 lingkungan dan pertemanan yang baik, ke-3 kompensasi yang baik, syukur lebih besar. Jika cuma dapet 1 dari 3 itu, lebih baik segera cabut dan cari yang lain, karena cepat atau lambat pasti akan mempengaruhi performa kerja. Kalau dipiki-pikir, isi petuah tsb seakan membenarkan keputusan saya untuk pindah kerja :p. Untungnya, alhamdulillah di tempat yang sekarang saya mendapatkan ketiga hal tsb, meski kalau dipresentase masing-masing mungkin gak nyampe 90%. Karena kehidupan perusahaan swasta kan sangat dinamis. Ada saja fase naik dan turun, pas bisnis bagus ya yang didapet bagus, pas lagi surut ya mau gak mau kena tanggung juga. Urusan pertemanan juga gitu, pas ketemu teman yang cocok ya hayok, pas ketemu yang gak cocok ya mau gimana lagi, kan gak semua kepala orang sesuai dengan kepala kita. Ya kan.....?
Dan selama 5 tahun kerja, saya ikut mengalami ups & down-nya perusahaan. Awal-awal masuk, perusahaan sedang jaya-jayanya karena harga batubara sedang tinggi. Banyak pesta syukuran diadakan dengan mewah karena orderan yang selalu melebihi target. Tapi tahun ke-3-4 perusahaan mengalami slow down karena bisnis yang menurun. Tahun ke-5 ini juga masih seperti itu. Meski begitu, rasanya perusahaan tetap berusaha memperhatikan karyawannya, kok. Bonus tetap ada, kenaikan gaji ada, THR tepat waktu, bahkan bantuan mudik bersama juga ada. Yang dihapus sementara cuma rekrutmen baru dan pinjaman tanpa bunga,
So, di tahun ke-lima ini wajib buat saya untuk bersyukur dan berterima kasih
~tia
6 Comments
Iya sih...
ReplyDeleteemmm.. huum..
Deletekok saya terharu :')
ReplyDeleteselamat tahun kelima mbaa tiasangputri
semoga menyusul tahun2 selanjutnya dengan ketiga petuah yang semakin menarik meski diselingi ups and down
amiinn,, thx so much mba chan :)
Deletesaya suka sama petuah bosnya.. hehe emang bener juga sih ya maba sama petuahnya.
ReplyDeleteyups, bosku emang keren waktu itu mas zae
DeleteThankyou very much for dropping by. Tapi maaf saya moderasi ya, untuk menghindari spam dan komen dg link hidup. Bila waktunya luang pasti akan saya balas dan kunjungi balik blog kalian :)