Gadis Kecil Bergamis Bunga-Bunga
Kali
ini ingin kuceritakan pertemuanku dengan seorang gadis kecil di
mushola mall Grand Indonesia ketika akan solat magrib, sore kemarin. Umurnya kira-kira 6-7 tahun dilihat dari tingginya yang baru sebatas pinggangku. Kami bertemu saat sama-sama mengantri wudhu. Posisinya tepat di depanku. Sedari awal
melihatnya, aku
sudah sedikit terpana. Cantik. Dan...
terlihat solehah. Awalnya aku
hanya melihat dari penampilan fisiknya yang
berjilbab, bergamis, bercelana
panjang di dalam gamisnya (*) dan berkaos kaki. Masih kecil tapi pakaiannya sudah standar
syarie. Eh, kemauannya mengantri untuk ibadah juga
mencuri perhatian, ding. :) *gumunan, sih. haha*
Kemudian tiba-tiba aku dikejutkan sebuah suara, "Mba, boleh minta tolong bantu buka kancing
lenganku?" Aha, ternyata suara
itu berasal dari mulut gadis kecil di depanku
itu. Dia minta tolong kepadaku, orang yg berdiri tepat dibelakangnya. Tanpa
babibu, langsung aku
iyakan. Di lengan bajunya memang ada kancing yang
melekat pada pergelangan tangannya. Jadi kalau mau wudhu mesti dibuka dulu, dan memang agak susah jika
dilakukan sendiri. Setelah terbuka, tak lupa dia bilang terima kasih kepadaku sambil tersenyum.
Giliranku berwudhu ternyata berbarengan dengannya, kebetulan sebelahku sudah
selesai sehingga aku
bisa geser bersebelahan
dengan si gadis kecil tadi. Begitu mau buka
keran, kok ya nggak sengaja aku menoleh
kepadanya lagi, kulihat dia kerepotan membawa kaos kakinya. Bajunya nggak berkantong,
sementara tangannya harus dipakai
untuk berwudhu. "Sini dek, kaos kakinya taruh sini aja,"
kataku sembari
mengambil kaos kaki ditangannya. Aku taruh kaos kakinya di atas tas mukenaku yang aku letakkan di atas pipa dan keran.
"Makasih ya mba..", sahutnya
lagi. "Iya sama-sama. Emang
kamu sendirian? tanyaku padanya. "Iya Mba, emm... bapakku di
sebelah", jawabnya. Yap, jamaah wanita dan perempuan di mushola ini memang terpisah.
Setelah selesai wudhu
kami bersiap ke tempat
solat. Aku lihat dia nggak bawa mukena, lalu bingung mau pakai
mukena siapa. Aku colek lagi saja
sambil menunjuk salah
satu mukena kosong yang posisinya ada di barisan depan. Lagi-lagi dia tersenyum sambil
mengucapkan terima kasih. Duuh sejuknya.. anak siapa sih ini…?
Kami solat di barisan yang sama walau nggak bersebelahan,
karena terpisah oleh seorang ibu yang masih belum selesai
rakaatnya. Gadis kecil itu mulai duluan, sehingga selesainya pun duluan. Ah! Aku jadi kurang konsen. Penasaran seperti
apakah orang tuanya, yang
mengajarinya taat dan berperilaku
sopan santun. Karena menurutku
hal-hal semcam itu sudah mulai
langka, apalagi di kota
sebesar Jakarta ini. Ditambah
lagi dia masih kecil, jadi
tambah kagum saja rasanya.
Selesai solat aku buru-buru
keluar mushola. Alhamdulillah, masih
kudapati gadis itu. Ternyata ada
ibunya yang menunggu
diluar. Mungkin ibunya sedang
berhalangan, sehingga tidak ikut solat. Kulihat ibunya, emm... secara penampilan modelnya seperti ibu-ibu pada umumnya. Berjilbab dengan kerudung yang menutup dada, meski bukan yang super lebar. Ayahnya pun sama. Sesosok
ayah pada umumnya secara
penampilan. Jujur, kadang aku masih suka melihat orang dari penampilan luarnya. Cetek
sekali ya?
Pikirku, seandainya kedua orang tua gadis itu macam, emm… apa ya bilangnya… macam yang super syarie (hope you know what I mean), mungkin aku akan sangat maklum jika anaknya setaat itu. Tapi ini… aku melihat mereka mungkin gak jauh beda dengan orang awam sepertiku secara penampilan. Tapi siapa tahu ilmu dan akhlaknya jauh lebih baik dari orang kebanyakan, sehingga berhasil mengajarkan akhlak yang luar biasa kepada anaknya, si gadis kecil bergamis bunga-bunga. Berpakaian muslim lengkap, mau menjalankan kewajiban meski tak ditemani orang tua, meminta tolong dengan sopan, tak lupa berterima kasih, serta murah senyum. Sungguh patut dijadikan contoh ketika aku sudah memiliki anak-anak kelak.
Pikirku, seandainya kedua orang tua gadis itu macam, emm… apa ya bilangnya… macam yang super syarie (hope you know what I mean), mungkin aku akan sangat maklum jika anaknya setaat itu. Tapi ini… aku melihat mereka mungkin gak jauh beda dengan orang awam sepertiku secara penampilan. Tapi siapa tahu ilmu dan akhlaknya jauh lebih baik dari orang kebanyakan, sehingga berhasil mengajarkan akhlak yang luar biasa kepada anaknya, si gadis kecil bergamis bunga-bunga. Berpakaian muslim lengkap, mau menjalankan kewajiban meski tak ditemani orang tua, meminta tolong dengan sopan, tak lupa berterima kasih, serta murah senyum. Sungguh patut dijadikan contoh ketika aku sudah memiliki anak-anak kelak.
Pelajaran sore yang manis
sekali, bukan? Jadi pengen ngajak si mas ngabuburit ke GI lagi *modus*
note:
(*): gak sengaja terlihat pas si gadis sedang mencuci kakinya waktu berwudhu
//
5 Comments
Tulisannya bagus mbak, salam kenal :)
ReplyDeleteterima kasih mba, salam kenal kembali :)
Deletepinter bgt anak seumuran itu udah taat ibadahnya ^^
ReplyDeleteSholihahnyaaa.. Jadi pengen punya anak perempuan.. *ups
ReplyDeleteIya aku pun ngira Ibunya yang jilbab lebar gitu Put. Tapi yang namanya ibadah dan aqidah tuh emang gbs dinilai dari penampilan luar aja ya :)
ReplyDeleteThankyou very much for dropping by. Tapi maaf saya moderasi ya, untuk menghindari spam dan komen dg link hidup. Bila waktunya luang pasti akan saya balas dan kunjungi balik blog kalian :)