Keinginan ke Kyoto muncul sejak Jepang menjadi salah satu negara impian saya. Di benak saya, Kyoto adalah kota yang cantik, menarik dan 'wajib' dikunjungi. Benar saja, pas beneran kesampaian kesana, saya sama sekali gak nyesel. Malah nagih super nagih pengen kesana lagi :). Tapi karena itenerary tour de Japan saya cukup banyak, di Kyoto-nya ya dicukup-cukupin cuma 1,5 hari saja. Sediih!
Kinkakuji 'Gold' Temple | Kyoto's photogenic icon |
Sejarahnya, dulu Kyoto adalah ibukota Jepang, kemudian dipindah ke Tokyo pada tahun 1869. Makanya di Kyoto terdapat peninggalan istana kerajaan yang disebut Istana Kekaisaran Kyoto di Kyoto Gyoen Park. Selain itu Kyoto juga menyimpan banyak situs bersejarah dan kuil-kuil cantik yang bisa dikunjungi wisatawan.
Memutuskan perjalanan dari Tokyo ke Kyoto hampir sama seperti pergi dari Jakarta ke Surabaya. Jauh ya? Dengan jarak tempuh yang lumayan jauh itu, alat transportasi yang bisa dipakai adalah kereta cepat dan bus malam (over night bus). Jika ditempuh dengan kereta cepat (Shinkansen atau bullet train) memakan waktu kurang lebih 2,5-3 jam, dengan biaya tiket per-orang 14 ribu yen atau 1,6 juta rupiah. Mahal ya, tetapi sangat worthy karena jarak sejauh itu bisa ditempuh dengan sangat cepat. Bayangkan dengan Jakarta-Surabaya yang harga tiketnya 500-700-ribu, tapi waktu perjalanan hampir 10 jam. Berbeda jika ditempuh dengan bus, Tokyo-Kyoto makan waktu kurang lebih 7 jam perjalanan, dengan harga yang bisa lebih dihemat.