#Resep : Empal Daging Pedas Manis
Tulisan tentang resep ini sebenernya nge-draft sejak lebaran haji tahun lalu. Tapi berhubung saya kebentur-bentur kesibukan dan kemalasan yang tiada tara untuk menulis, akhirnya sambil menanti hujan reda dan bersiap-siap pulang kantor saya buat aja draft ini jadi posting beneran :).
Empal Daging made by me ^^ |
Sebelum ngelantur saya bagi dulu deh resep Empal Daging Pedas Manis yang diadopsi dari link ini.
Bahan - bahan :
400 gram daging sapi bagian gandik
2 lbr daun salam
2 btg serai, memarkan
200 ml santan kelapa (bagi 2, 125 ml biarkan kental, 75 ml dicairkan dengan 600ml air,)
2 sdt garam
2 sdm gula merah disisir
5 sdm gula pasir
½ sdm air asam (1 sdt asam jawa dan 1 sdm air, larutkan)
Minyak secukupnya untuk menggoreng
Haluskan bumbu:
5 siung bawang merah
3 siung bawang putih
5 butir cabai merah
1 sdm ketumbar
2 cm lengkuas
5 butir kemiri
½ sdt merica
Cara masak :
- Rebus daging, daun salam, serai, santan cair, garam, gula merah, gula pasir dan air asam sampai matang.
- Angkat daging dan potong melawan serat.
- Pukul pukul sampai memar dan tusuk daging supaya lurus.
- Masukkan kembali daging yang telat di tusuk ke air rebusan tadi.
- Tambahkan bumbu halus dan santan kental + sedikit air sampai seluruh daging tertutup air
- Masak sambil sesekali di aduk sampai kering. Goreng sampai matang dan sajikan dengan nasi panas.
Tahun lalu rendang saya sukses luar biaso loh, begitu sih testimoni teman-teman yang sempet nyicipin. Saya aja sampai wow dengan hasilnya, beraso di rumah makan padang asli. Hahahaha... apa pasal? Nih saya jadi bukabuka kartu deh, jadi ceritanya karena saya pake bumbu jadi ala emak-emak pasar. Bukan bumbu instan macem Indofood atau Bamboe, tapi bumbu tumbuk yang ada di pasar. Belinya tinggal bilang aja ke penjuanya minta dibuatin racikan bumbu rendang untuk daging sekian kilogram. Abis itu kita beli kelapa 2 butir terus dijadiin santan encer dan kentel. Masak dan jadi deh, rendang ala 'saya'.
Meskipun rendangnya sukses, saya jadi mikir lagi deh, itu pan bumbu pasar kita gak tau campurannya apaan aja, dikasih bahan-bahan pengawet atau apa gak kan gakj tau, dan jujur bentuknya sih agak gimana gitu ya ditaruhnya di toples-toples gede diaduk-aduk, di pasar yang penuh debu, rasa-rasanya jauh dari steril. So, tantangan selanjutnya adalah memanfaatkan daging qurban berikutnya menjadi rendang yang bener-bener made by me. Pake bumbu yang saya gerus sendiri gitu. Yeay, gak sabar!! menanti lebaran haji 2015. #kenapamestidagingqurbancoba #haha.
\\
1 Comments
Waaah aku lum ahli ngolah daging ki
ReplyDeleteThankyou very much for dropping by. Tapi maaf saya moderasi ya, untuk menghindari spam dan komen dg link hidup. Bila waktunya luang pasti akan saya balas dan kunjungi balik blog kalian :)