Niat Puasa di Double
biasanya para wanita
sering puasa, terutama karena harus bayar utang puasa ramadhan. nah saat
mau membayar utang, eh kadang kepikiran juga pengen puasa sunah ( hari
senen, kamis) Bingunglah ini tentang niatnya. Kan enak kalo puasanya jadi two in one.
wajib iya, sunah ga ketinggalan. kadang ku juga gitu.yang jadi
pertanyaan : Emang boleh puasa niatnya dobel? nah ternyata setelah
tanya berbagai sumber, insyaallah ketemu deh jawabannya.
Puasa dengan niat ganda, ada yang boleh hukumnya dan ada yang tidak boleh.
Termasuk yang tidak boleh adalah puasa yang diniatkan untuk beberapa puasa yang hukumnya wajib. Misalnya, seseorang berpuasa satu hari dengan niat untuk membayar qadha' puasa Ramadhan 30 hari. Jelas cara niat seperti ini tidak bisa dibenarkan. Karena puasa satu hari hanyalah untuk membayar puasa satu yang ditinggalkan.
Demikian juga ketika seseorang bernadzar untuk puasa 1 minggu, lalu ketika keinginannya terkabul, dia hanya puasa 1 hari saja namun niatnya untuk puasa 7 hari. Cara seperti ini juga cara akal-akalan yang tidak dibenarkan syariah.
Yang bisa dibenarkan adalah melakukan puasa wajib yang dijatuhkan harinya di hari-hari yang utama untuk berpuasa, misalnya dijatuhkan pada hari Senin atau hari Kamis. Kedua hari itu adalah hari yang punya keutamaan tersendiri untuk berpuasa, kalau ada puasa wajib, maka kita puasa wajib, sedangkan bila tidak ada kewajiban, maka kita puasa sunnah. Yang penting, kita bisa memafaatkan hari Senin atau Kamis untuk berpuasa, baik statusnya wajib atau sunnah.
Mengapa hari Senin dan Kamis punya keutamaan untuk kita berpuasa di dalamnya?
Karena Rasulullah SAW memang menyebutkan keutamaan puasa pada hari itu dan beliau juga menyebutkan sebab musababnya, yaitu karena hari kelahiran beliau atau karena Senin dan Kamis adalah hari pelaporan amal-amal umat manusia.
Rasulullah SAW ditanya tentang puasa hari Senin. Beliau menjawab, "Itu hari kelahiranku dan diturunkan wahyu." (HR Muslim dan Ahmad).
"Sesungguhnya amal manusia itu diperlihatkan (dilaporkan) setiap hari Senin dan Kamis. Lalu Allah mengampuni setiap muslim atau setiap mukimin, kecuali metahajirin. Beliau berkata, "Akhir dari keduanya." (HR Ahmad dengan sanad shahih).
Maka boleh hukumnya berpuasa wajib, misalnya puasa qadha' atau nadzar, yang kita jatuhkan di hari Senin atau Kamis, karena di kedua hari itu ada keutamaan tersendiri yang berbeda nilainya kalau kita puasa wajib di hari lain. Dan boleh pula kita berpuasa sunnah yang kita jatuhkan di hari Senin atau hari Kamis. Misalnya puasa 6 hari bulan Syawwal yang hukumnya sunnah, akan menjadi lebih utama kalau dijatuhkan pada hari Senin atau hari Kamis.
nah put, sekarang dah tahu kan klo puasa itu satu hari satu niat. no dobel2 lagi ya...moga tulisan ini bermanfaat buat yang bersedia baca blog ini.
wallahu a'lam bishshawab,,
Puasa dengan niat ganda, ada yang boleh hukumnya dan ada yang tidak boleh.
Termasuk yang tidak boleh adalah puasa yang diniatkan untuk beberapa puasa yang hukumnya wajib. Misalnya, seseorang berpuasa satu hari dengan niat untuk membayar qadha' puasa Ramadhan 30 hari. Jelas cara niat seperti ini tidak bisa dibenarkan. Karena puasa satu hari hanyalah untuk membayar puasa satu yang ditinggalkan.
Demikian juga ketika seseorang bernadzar untuk puasa 1 minggu, lalu ketika keinginannya terkabul, dia hanya puasa 1 hari saja namun niatnya untuk puasa 7 hari. Cara seperti ini juga cara akal-akalan yang tidak dibenarkan syariah.
Yang bisa dibenarkan adalah melakukan puasa wajib yang dijatuhkan harinya di hari-hari yang utama untuk berpuasa, misalnya dijatuhkan pada hari Senin atau hari Kamis. Kedua hari itu adalah hari yang punya keutamaan tersendiri untuk berpuasa, kalau ada puasa wajib, maka kita puasa wajib, sedangkan bila tidak ada kewajiban, maka kita puasa sunnah. Yang penting, kita bisa memafaatkan hari Senin atau Kamis untuk berpuasa, baik statusnya wajib atau sunnah.
Mengapa hari Senin dan Kamis punya keutamaan untuk kita berpuasa di dalamnya?
Karena Rasulullah SAW memang menyebutkan keutamaan puasa pada hari itu dan beliau juga menyebutkan sebab musababnya, yaitu karena hari kelahiran beliau atau karena Senin dan Kamis adalah hari pelaporan amal-amal umat manusia.
Rasulullah SAW ditanya tentang puasa hari Senin. Beliau menjawab, "Itu hari kelahiranku dan diturunkan wahyu." (HR Muslim dan Ahmad).
"Sesungguhnya amal manusia itu diperlihatkan (dilaporkan) setiap hari Senin dan Kamis. Lalu Allah mengampuni setiap muslim atau setiap mukimin, kecuali metahajirin. Beliau berkata, "Akhir dari keduanya." (HR Ahmad dengan sanad shahih).
Maka boleh hukumnya berpuasa wajib, misalnya puasa qadha' atau nadzar, yang kita jatuhkan di hari Senin atau Kamis, karena di kedua hari itu ada keutamaan tersendiri yang berbeda nilainya kalau kita puasa wajib di hari lain. Dan boleh pula kita berpuasa sunnah yang kita jatuhkan di hari Senin atau hari Kamis. Misalnya puasa 6 hari bulan Syawwal yang hukumnya sunnah, akan menjadi lebih utama kalau dijatuhkan pada hari Senin atau hari Kamis.
nah put, sekarang dah tahu kan klo puasa itu satu hari satu niat. no dobel2 lagi ya...moga tulisan ini bermanfaat buat yang bersedia baca blog ini.
wallahu a'lam bishshawab,,
0 Comments
Thankyou very much for dropping by. Tapi maaf saya moderasi ya, untuk menghindari spam dan komen dg link hidup. Bila waktunya luang pasti akan saya balas dan kunjungi balik blog kalian :)