Kelas Inspirasi (1) : Sebuah Ambisi Kecil
Ikut Kelas Inspirasi merupakan salah satu keinginan sekaligus ambisi saya buat berpartisipasi dalam hal ajar mengajar. Terutama setelah munculnya Indonesia Mengajar. Melihat profil dan cerita-cerita para pengajar muda di website IM yang selalu bikin saya merinding, semakin ngebakar semangat saya buat bisa seperti mereka. Cuman setiap kali mau daftar IM hati ini galau oleh beberapa hal hingga kelupaan sampai pendaftaran ditutup. Hingga pada akhirnya ada kegiatan Kelas Inspirasi (KI) ini dibuka, rasanya saya seneng sekali. Setidaknya, walaupun saya gak bisa ngajar di daerah terpencil dalam waktu yang lama, saya masih bisa sedikit berpartisipasi dalam melunasi janji "turut mencerdaskan kehidupan bangsa" seperti yang tercantum dalam undang-undang dasar 45.
Sejujurnya, saya termasuk yang telat banget denger berita KI dibuka. Jadinya saya gak tau kalau KI pernah ngadain kegiatan di Jakarta. Saya baru tahu setelah lihat facebook teman yang pajang-pajang foto hasil KI-nya. Melihat dokumentasinya saja seru, apalagi kalau ikutan.
Sejak saat itu, saya mulai korek-korek informasi, dan langsung bertekad untuk ikutan KI selanjutnya. Saya menantikan bener jadwal KI dibuka lagi. Semua informasi dan seluk beluk KI saya santap habis. Dan memang benar, beberapa waktu kemudian KI ada lagi, tapi untuk daerah Jawa Tengah dan Padang. Yaah jauh! Tekad sih udah bulat, tapi melihat kenyataan bahwa kerjaan saya masih super overload, dengan menyesal saya melewatkan pendaftaran KI di kedua daerah tersebut sambil berharap ada lagi di daerah seputaran Botabek.
Sejak saat itu, saya mulai korek-korek informasi, dan langsung bertekad untuk ikutan KI selanjutnya. Saya menantikan bener jadwal KI dibuka lagi. Semua informasi dan seluk beluk KI saya santap habis. Dan memang benar, beberapa waktu kemudian KI ada lagi, tapi untuk daerah Jawa Tengah dan Padang. Yaah jauh! Tekad sih udah bulat, tapi melihat kenyataan bahwa kerjaan saya masih super overload, dengan menyesal saya melewatkan pendaftaran KI di kedua daerah tersebut sambil berharap ada lagi di daerah seputaran Botabek.
Sepertinya keinginan saya terkabul lebih cepat. Tak lama setelah itu, KI ngadain acara di Botabek. Yeyy !! saya langsung daftar untuk jadi relawan Bekasi. Apalagi waktu itu didukung full sama suami, walaupun pada pelaksanaannya saya mesti 'rengos-rengos' sendiri karena si mas udah balik Jepang.
Satu minggu sebelum hari H, saya diundang kumpul untuk pengarahan pelaksanaan KI. Dari kegiatan itu saya dapat informasi bahwa kurang lebih ada 600-an orang yang akan jadi relawan. Diantara 600-an orang itu sudah termasuk saya. Saya bergabung dengan 7 orang relawan lainnya dalam kelompok 8. Kelompok saya terdiri dari beberapa profesi yang berbeda, yaitu dokter, auditor, jurnalis, arsitek, HRD, videografer, fotografer, dan saya sendiri berperan sebagai 'insinyur' sesuai ijazah aja.
Bagaimana selanjutnya? Lanjut di posting berikutnya ya :D.
Satu minggu sebelum hari H, saya diundang kumpul untuk pengarahan pelaksanaan KI. Dari kegiatan itu saya dapat informasi bahwa kurang lebih ada 600-an orang yang akan jadi relawan. Diantara 600-an orang itu sudah termasuk saya. Saya bergabung dengan 7 orang relawan lainnya dalam kelompok 8. Kelompok saya terdiri dari beberapa profesi yang berbeda, yaitu dokter, auditor, jurnalis, arsitek, HRD, videografer, fotografer, dan saya sendiri berperan sebagai 'insinyur' sesuai ijazah aja.
Bagaimana selanjutnya? Lanjut di posting berikutnya ya :D.
here we are : kelompok 8 |
0 Comments
Thankyou very much for dropping by. Tapi maaf saya moderasi ya, untuk menghindari spam dan komen dg link hidup. Bila waktunya luang pasti akan saya balas dan kunjungi balik blog kalian :)