Pages

  • Home
  • About Me
  • Halo Ahza!
  • Travel Notes

ad astra per aspera

.... then which of the favours of your Lord will ye deny?


tampilan baru Hokben
Lama rasanya tidak makan di Hokben, ketika suatu hari makan disana, eh dapat suguhan yang sangat berbeda dari biasanya. Rupanya Hokben telah melakukan perbaikan. Kesan pertama yang saya dapat sih tampilan penyajiannya lebih menarik, isi menunya lebih lengkap dengan tambahan ocha dan sup bening, walaupun harganya jadi lebih mahal. Dulu menu paling hemat bisa didapat dengan harga 12-15 ribu, sekarang dengan adanya tambahan ocha dan sup bening jadi sekitar 20ribuan. Tapi kalau gak salah denger kemarin pelayannya bilang bisa tanpa ocha dan sup, jadi harganya bisa lebih ditekan. Ngiriit.. hahha!

Melihat 'warung tetangga' dari awal berdiri sudah memberikan nilai tambah pada produknya, maka sepertinya memang sudah waktunya Hokben melakukan improvement. Apa jadinya kalau gak segera tanggap untuk melakukan perbaikan. Bisa terbuang dari pasar jualan bento, seperti beberapa produk smartphone yang mengalami hal serupa karena terlambat berbenah. Yang saya tau dan pernah makan ada dua macam produk sejenis yang cukup terkenal. Salah satunya adalah produk asli atau lisensi Jepang. Tetapi untuk harga, bagi saya Hokben tetap juara lah, karena menyediakan menu dengan harga paling murah ^^. Sedangkan produk pesaing memiliki harga rata-rata diatas 30ribu per porsinya dan tidak menyediakan paket hemat. Apalagi yang produk lisensi Jepang, sekali makan dengan menu nasi + salad + gorengan (bento) + dan ocha bisa habis hampir 50ribuan.

Share
Tweet
Pin
Share
1 Comments

Ini 'semacam' curhat colongan mungkin.. ditambah hasil mengamati sekitaran saya. Well, saya juga termasuk pelakunya sih :P yang memulai LDR kembali setelah 2 minggu nikah :). Mana LDR nya jauh banget pula, terpisah samudra dan pulau-pulau. Halah :P.

Waktu mengabarkan kalau saya mau nikah banyak yang nanya "trus lo ntr ditinggal di indo apa ikut ke jepang?". Lebih-lebih sehabis nikah, pertanyaan dan pernyataan ga berhenti sehari dua hari. Sampai sekarang saja masih banyak yang nanyain, "kok lo ga ikut ke Jepang sih? disana kan enak, bla bla bla...". Tapi banyak yang doain juga kok biar kami masing-masing kuat. Thank you *kiss*

Trus saya jawabnya apa? Saya sendiri sih ga cape ditanyain begituan. La emang saya dan suami sepakat untuk begini sebelum dan sesudah nikah. Saya malah merasa di-support dengan pertanyaan2 itu selama ini. Asal masih dalam pertanyaan wajar dan sekedar basa basi. hihii.. No heart filling kata bos saya dulu. Terus kalau ditanya perasaan gimana... ya gimana, udah terbiasa mandiri dari kecil saya mah. Dari SMP sampai kerja kayanya 50% hidup di kos2an dan jauh dari orang tua, dan sekarang jauh dari suami. Yaah.. perjuangan... ! Kalau kangen mah gak usah tanya lagi kayanya. Tiap hari juga kangen. Apalagi kalau wiken dan pas gak ada acara kemana-mana. Di kosan bengong-bengong doang kaya sapi ompong juga sering. Tapinya karena kita sekarang hidup di jaman teknologi informasi yang sudah cangggih, rasanya kangen itu gampang kok di-obati. Tinggal colok internet bisa deh video call, yaah kalau sinyal lagi sendlap sendlup minimal voice call, asal denger suara si mas ganteng di sebrang sono hati udah melayang-layang. HaHaHa.

Godaannya banyak gak selama LDR? Buat saya sih gak banyak-banyak amat, soalnya saya tipe setia anak baik loooh... cuma jeleknya saya adalah hampir tiap hari lebih memilih pulang kerja malem. Selain kerjaan masih banyak, sekalian cari keramaian. Di kos sepi bok... ! Mana kan kosan eike yang model kamar perorangan, keluar rumah langsung halaman. Selain itu mah belum ada godaan lainnya. Semoga gak ya..

Oiya satu lagi yang menguatkan, di kantor saya yang ngejalanin LDR paska merid itu ada beberapa. Dan sebagian besar masih seumuran. Kira-kira 6-9 orang lah. Jadi kalau kita lagi ngumpul sekedar makan malem bareng atau cuma intermezo di kantor seru jadinya. Cerita-becandaan aja. Apalagi pas dibumbui sama temen yang gak LDR, hahaha...! Hanya bedanya kalau temen-temen LDR-nya antarkota antar propinsi, saya udah antar negara. Beuuhh... paling 'nelangsa' sih klo wiken, yang lain pada PJKA (pulang jumat kembali ahad) tengokin anak/istri/suami saya cuma bengong sama henpon. lol.

Saya pikir dengan LDR ini semoga nantinya makin menguatkan kita, walaupun tantangannya macem-macem. Kita bukan pasangan yang 100% sempurna kok, adakalanya terjadi perbedaan pendapat, jadi bumbu cinta kata orang tua. @__@. Nah tantangannya disitu sih, disaat kita harus berdiskusi serius dan intens medianya cuma virtual, bahkan kadang cuma lewat chatting yang rentan beda pendapat karena bahasa tulis kan kadang menimbulkan mispersepsi dibanding bahasa lisan. Tapi sejauh ini, alhamdulillah bisa berjalan lancar jaya. Tipsnya dari saya buat yang mengalami trend nasib sama adalah pinter-pinter menggunakan alat komunikasi, tapi jangan lebay di socmed. Cukup menjaga komunikasi pribadi dengan pasangan. Kuat-kuatin diri, jaga komunikasi yang baik juga dengan mertua, ortu, dan saudara karena kan mereka yang paling dekat saat suami jauh. Sama apa ya.... ya mandiri itu penting, cari kegiatan positif yang membantu agar kita fokusnya ga cuma kangeeeen aja, kan ngapain kangen doang tapi kita jadi sensi, gak ngasilin apa2, dan cengeng. hihii.. Udah itu aja deh. Bukan advisor sayah.. :D

Jadi kalau masih ditanya "kapan nyusul ?", iyaa.. ini lagi diusahain cari modal buat nyusul. Tapi palingan bentar lah, tengokin si mas suami memastikan gak ada yang 'ngurusin' disana, macem artis jepun yang seksoy2 ituh.. hehehhe... 

I have died everyday | waiting for you | Darlin’ don’t be afraid
I have loved you for a thousand years

gambar diambil disini 

Share
Tweet
Pin
Share
No Comments
Baru tahu saya kalau menuliskan kode html di halaman posting blog itu ada triknya. Pantesan waktu menulis kode di artikel saya yang ini musti edit bolak balik karena pas di post kodenya ilang. Gitu-gitu terus sampai hampir nyerah. :D Lalu kok ya pas ujan-ujan sambil nunggu terang iseng nyari gimana sih caranya menampilkan kode html ke posting. Hasilnya ketemu sama artikelnya Bangdel ini *salim Bangdel*. Akhirnya posting saya yang kemaren completely berhasil. Cuma karena saya sekaligus mempraktekkan kode tersebut di settingan blog, tulisan saya jadinya ga bisa di copast. Jika mau copast, kode saya taruh di komentar aja ya. :)

Sebenernya banyak kode-kode yang bisa dipakai, cuma yang saya copy ini ngikutin blog-nya Bangdel. Semoga bermanfaat ya...

Oiya cara nulisnya adalah sbb :
<SCRIPT type="text/javascript">
text/javascript diganti jadi sesuai lambang karakter di tabel dibawah ini.
misalkan tanda "Lebih Kecil Dari" (<) diganti "& lt;" lalu tanda "Lebih Besar Dari" (>) diganti "& gt;"
tulisan lainnya atau SCRIPT type="text/javascript" tetap atau tidak diganti-ganti.

Berikut kode-kode yang mesti diubah agar bisa ditampilin di posting blog kamu :

Karakter
Notasi
No. Kode
Keterangan
<
&lt;
&#60;
Tanda Lebih Kecil Dari
>
&gt;
&#62;;
Tanda Lebih Besar Dari
«
&laquo;
&#171;
Kurung Terbuka Ganda
»
&raquo;
&#187;
Kurung Tertutup Ganda
&
&amp;
&#38;
Tanda Dan
"
&quot;
&#34;
Tanda Petik Ganda
±
&plusmn;
&#177;
Tanda Plus Minus
Space
&nbsp;
&#160;
Tanda Spasi
™
&trade;
&#153;
Tanda Trademark
©
&copy;
&#169;
Tanda Hak Cipta
®
&reg;
&#174;
Tanda Registered
Share
Tweet
Pin
Share
No Comments
Dari dulu saya pengen banget kunci blog ini agar tidak di-copy paste. Walaupun tulisan saya masih acak kadut dan suka suka gue, setidaknya saya ingin tulisan ini terjaga dari tangan jahil *halah* orang yang kurang bertanggung jawab. Meski sejujurnya secara pribadi sih saya mengijinkan orang yang ingin menjadikan tulisan saya sebagai referensi asalkan menyertakan link sumber saja.
Tentu saja hal ini juga berlaku bagi saya juga jika ingin mengambil tulisan orang lain sebagai referensi. Dan semoga jika ada tulisan saya yang sifatnya repost dari tulisan orang lain sudah saya sertakan sumber yaa. *buruburucek*

Hasil pencarian referensi saya mendarat di jagoblog.com tentang bagaimana memprotect tulisan di blog dari serangan copy paste sembarangan *thankyou ya mas jagoblog*. Berikut yang sudah saya praktekkan :

1. Login blogger anda
2. Masuk ke dashbord lanjut masuk ke HTML setting
     # jangan lupa sebelum melakukan eksyen di-perkodingan sebaiknya backup template dulu. Biar klo
        kenapa-napa ada cadangannya ya bok..
3. Di halaman HTML yang penuh koding itu lakukan search (ctrl + F) kata <head>
4. Dibawah kata <head> tersebut copy-kan kode berikut ini :
< SCRIPT type="text/javascript"
> if (typeof document.onselectstart!="undefined")  {document.onselectstart=new Function ("return false");}
else{ document.onmousedown=new Function ("return false");
document.onmouseup=new Function ("return true"); }
< /SCRIPT >
5. Simpan hasil editing tadi, lalu cek di blog sudah berhasil atau belum. Selamat mencoba semoga berhasil.

\\


Share
Tweet
Pin
Share
1 Comments


Mungkin saya masuk kategori yang aneh. Di saat yang lain berharap untuk diterima, saya malah akan bersyukur jika tidak diterima. Ini memang berbeda dengan yang pernah saya tulis disini. Balada rekrutmen calon pegawai negari yang sedang happening akhir tahun ini. Apakah saya sombong? Saya pikir tidak. Dibandingkan jika nantinya saya malah jadi tidak produktif kemudian mengundurkan diri ditengah jalan sebelum kontrak habis atau melakukan hal-hal tidak bertanggung jawab lainnya. Saya tidak bilang saya tidak berminat jadi pns, ini hanya masalah siap-tidak siap untuk jadi pns saat ini. Jika suatu saat nanti saya jadi pns, mungkin saat itulah takdir saya.... Makanya saya harus putuskan mana yang saya pilih saat ini.

Ya... saya baru saja mengundurkan diri secara 'halus' pada sebuah kompetisi babak akhir untuk memenuhi satu formasi di lembaga pemerintahan negara ini.

Sedih? sedikit sih. Apalagi setelah melihat dan bercakap-cakap dalam satu sesi terakhir wawancara sore itu. Pewawancaranya begitu terbuka dan sangat enak diajak 'ngobrol'. Bahkan untuk acara yang mungkin bagi sebagian orang adalah saat yang mendebarkan, wawancara kali ini sungguh saya jalani dengan hati plong, bebas, ketawa2, rasanya seperti berbicara dengan orang yang saya kenal lama. Di akhir sesi saya malah yang banyak bertanya kepada pewawancara alih2 masih meyakinkan diri apakah saya lanjut atau tidak. Lanjut artinya saya serahkan surat perjanjian ganti rugi, dan mundur artinya surat itu tetap saya simpan sendiri.
Share
Tweet
Pin
Share
2 Comments


Saya cerita apa di Kelas Inspirasi kemaren? Pastinya cerita tentang profesi yang sekarang saya jalani. Tapi saya tidak secara langsung cerita kalau pekerjaan saya adalah karyawan swasta. Kayanya gak cihuy banget kalau saya bilangnya to the point gitu. Secara seumuran anak SD itu belum begitu paham kerja di swasta, bumn, pemerintahan, atau kategori lainnya. Jadi apa doong jenis pekerjaan saya dimata anak2? Saya bilang aja kalau saya adalah INSNYUR. Yeaah.. insinyur cyin.. engineer kalau bahasa bulenya. Pede kan saya? Karena background pendidikan saya kan memang engineering, tepatnya industrial engineering. Walaupun banyak yang menganggap jurusan itu lebih ke socio engineering tetep aja di pikiran dan hati saya bilang klo saya juga berhak disebut sebagai engineer. Engineer-nya suatu sistem kerja. 

Well, latar belakang lain yang membuat saya bercerita sebagai insinyur adalah tak lain tak bukan karena pekerjaan saya ini memang dalam bahasanya di dunia profesi yang lebih 'membumi' tidak ada. Coba bisa disebut sebagai apakah profesi yang tiap harinya bikin standar industri, SOP, melototin part numbering, dan me-reengineering proses kerja? Terlalu mainstream klo saya bilang berprofesi sebagai "business process & standardization staff". Ouwooww... audiens saya masih anak-anak booo.. yang kenalnya baru sama polisi, guru, pemain bola, dan artees... masa iya saya mau pake bahasa langit kaya gitu..

Ternyata pas saya tanyain apa itu insinyur banyak yang gak tau. Saya jelaskan saja kalau mau jadi insinyur itu harus bisa berhitung, menulis, membaca dengan baik, bisa menggambar, dan berakhlak mulia. (wow banget sayah :D). Insinyur itu sekolahnya di jurusan Teknik, suka pelajaran IPA dan matematika. Lalu saya cerita kalau pekerjaan saya selama ini adalah bikin proses, urutan kerja, dan tentunya saya kasih bumbu dong biar bahasa enak dan nyambung. Misalnya saya cerita gimana urutan yang bener untuk bikin beco dari pelat sampai jadi beco yang bisa dipakai buat ngeruk tanah, trus saya cerita gimana urutan menggambar beco, gimana cara kasih nama si beco (part numbering). Selain itu saya juga ajarin nama-nama alat berat yang digunakan di tambang batubara dan cara membuatnya (proses produksi). Materinya berupa video yang saya download dengan keyword learning heavy duty transport for children kalau gak salah inget...

Begitulah kira-kira cerita saya.. dan tiba-tiba terdengar sayup-sayup suara Susan nyanyi deh... :D

".....Susan susan susan
Cita-citamu apa lagi
Aku kepingin jujur
Biar jadi insinyur
....."




Share
Tweet
Pin
Share
No Comments
kelas 5 - cooperative & cheerful

Pada tulisan kedua ini saya pengen cerita tentang hari pelaksanaan Kelas Inspirasi. Saya yang tergabung dalam tim 8 KI Bekasi dapat jatah mengajar di SDN Harapan Bangsa (Harba) 1 Bekasi Utara. Daerahnya kalau saya bilang sih gak mencil-mencil amat ya, apalagi untuk menuju kesana sekarang bisa lewat Summerecon, perumahan elit terbaru di Kota Bekasi. Atau gampangnya dari arah stasiun Bekasi nyebrang rel dan lurus saja. Yang pasti dengan membayar ojek 20ribu dari Metropolitan Mall sudah nyampe.

Walaupun SD Harba 1 lokasinya bukan di area terpencil, tetapi bangunan fisik sekolahnya terlihat cukup bikin heran dan miris, bisa saya bilang rasanya masih bagusan SD saya di kampung sana. Tapi untungnya bangunannya sedang dalam proses renovasi oleh pemerintah (daerah) meski belum 100% selesai.

Kalau kondisi siswanya, kebanyakan merupakan anak-anak dari supir ojek atau buruh pabrik golongan menengah kebawah. Jumlah pengajar juga terbatas, tidak sampai 20 orang guru yang mengabdi disini.


anak kelas 3 dan guru sakti plus guru ba(nt)ru :D

Di hari inspirasi, saya kebagian mengajar kelas 3, 5, dan 6 dari jam 10-12 siang. Lumayan juga ya waktu tunggunya, karena saya sampai lokasi dari jam 8 pagi. Untung saya bawa kamera. Jadi sambil nunggu jam ngajar, saya bisa foto-foto aksi teman-teman kel 8. Saya memang sengaja bawa kamera untuk dokumenatasi pribadi. Dan ternyata di hari H sang videografer gak bisa dateng, pas kan jadinya. Akhirnya saya merangkap sekalian sebagai videografer. Beberapa scene berhasil saya abadikan jadi video, cuma sampai sekarang masih original, karena saya belum bisa ngolah video jadi bagus :D. Lumayan lah, sambil belajar memoto plus belajar situasi karakter kelas terutama yang akan saya ajar nanti.

Jam 10 teng, waktunya saya beraksi. Kelas pertama saya adalah kelas 5. Saya udah bawa berbagai macam peralatan tempur. Bahkan kayaknya saya yang paling rempong diantara pengajar lain. Maklum, beberapa hari sebelumnya saya masih bingung mau ngajar apaan, jadinya yang muncul di otak saya ya saya wujudin dalam bentuk barang tempur. hihii...

Waktu mengajar kelas ini, awalnya saya nervous banget. Lah begimane yee.. udah lama banget gak ngajar anak kecil, ditambah lagi sifat saya yang susah bergaul dengan anak2. Tapi alhamdulillah ya bisa juga sih akhirnya saya membawa kelas pertama ini tahu apa itu insinyur, beko, batubara, dll dengan diakhiri menyanyikan lagu Indonesia Raya. Merinding dindang euy !

Lanjut kelas ke-2 yaitu kelas 6. Kelas ini bikin saya cukup keki deh, secara anak2 kelas 6 jaman sekarang udah pada gede2, udah mulai mikir kali ya ni guru baru lagi ngejelasin apaan sih, penting gak sih, dll. Saya bukannya suudzon ya, tapi kalau nge-baca muka-muka mereka, banyak yang udah mulai agak skeptis. Tandanya pas saya nanya-nanya fungsi, definisi, nyuruh maju atau aksi dll sebagian dari mereka mulai ogah-ogahan. Kalaupun ada yang tunjuk tangan, pas saya suruh maju atau jawab eeh malah lemparin ke temen sebelahnya. Dipikir saya bisa dikerjain. Hahaha.. Oke, disisi lain mungkin karena faktor saya ngajarnya kurang asik juga kali *nangis*.

Kurang lebih 45 menit, kelas berakhir. Merdeka buat saya juga buat mereka ya? Hahhaa. Alhamdulillah di sesi penutupan akhirnya mereka kompak juga nyanyi hymne guru... terharu saya, bukan buat saya sih, tapi saya jadi inget si Bapak yang guru juga X___X.

ini gambar apa ..? BEKOOO !!

Kelas ke-3 adalah kelas 3. Awalnya saya masih berbaik sangka sama kelas terakhir saya ini, eh.. tapi ternyata ini kelas paling brutal. Sumpe deh. Bawel, bandel, tereak2, susah diatur. Sepertinya ini umur anak-anak lagi bandel-bandelnya. Mungkin juga karena jam ngajarnya udah di jam terakhir yang deket waktu pulang juga kali ya. Makanya mereka pada mulai gak konsen belajar. Guru pengampu di kelas ini pasti sakti deh bisa bawa kelas ini tiap harinya... Energi saya yang 200% aja kayanya masih kurang banyak dibanding energi anak-anaknya.

Di kelas ini saya ubah total cara ngajarnya. Gak ada yang namanya tebak-tebakan profesi atau istilah2 tambang dan alat beratnya, gak ada saya tunjukkin truk-truk-an peraga dan batubara, gak ada saya buka laptop. Apa pasal? Karena begitu saya keluarin barang langsung deh semua pengen maju ke depan buat ngeliat dan bahkan rebutan. So, demi kelancaran jam belajar mengajar, saya langsung capcus aja minta anak-anak nulis cita-citanya di selembar pos-it yang saya bagiin satu persatu. Dengan begitu mereka jadi duduk cantik di meja masing-masing, sambil saya berkeliling. Setelah selesai nulis cita-cita, saya panggil kedepan beberapa anak sesuai urutan inisial nama untuk menceritakan cita-citanya. Nah ini yang seru, beda dengan kelas 6 yang udah mulai ogah2an, anak2 kelas 3 ini semuanya antusias untuk maju dan bercerita. Syukur...... malah seneng saya... daripada garing ya kan? hihii...

Oh ya, pas ngajar kelas ini ada kejadian diluar skenario saya. Jadi baru beberapa menit ngajar tiba-tiba ada anak yang lapor kalau temen sebangkunya nangis gegara dipukul sama teman cowok didepannya, entah rebutan apa, saya gak ngeh. Langsung saya dekatin, saya cup-cupin bentar, saya bilang agar jangan nangis lagi. Begitu juga dengan yang mukul, saya bilang jangan main pukul2. Abis itu saya langsung lanjut ngajar lagi. Saya deg-degan juga sih, takut tuh anak gak berenti-berenti nangisnya. Eh ternyata tak lama kemudian dia udah baikan dan bisa ikutin pelajaran kayak yang lain. Insight -nya, ketika ada kejadian tak terduga kayak gitu mending kita tetep fokus pada tujuan awal, kalaupun disela untuk membereskan kejadian, lakukanlah tanpa mengurangi fokus kita, karena pada akhirnya kejadian itu akan selesai sendiri. Satu lagi, kalau ada anak nangis jangan di-'cup-cup' kelamaan, malah makin menjadi dan caper, tenangin bentar trus biarin dia selesai dengan sendirinya juga. *teori ngawur* :D

papan cita-cita
O iya, di akhir sesi kelas, kami (kel 8) membuatkan kenang-kenangan berupa papan cita-cita. Isinya semua cita-cita yang ditulis anak-anak dari kelas 1-6. Dan benar saja.. di usia mereka profesi yang dikenal baru polisi, dokter, dan pemain bola. Banyak banget yang nulis cita-citanya begitu. Hanya beberapa yang menuliskan menjadi guru, artis, ustadzah dan lain-lain. Yah tak mengapa sih, doa saya sih semoga mereka tetep semangat sekolah dan belajarnya biar bisa menjadi yang mereka inginkan.

Kira-kira itu yang bisa saya bagi oleh-oleh Kelas Inspirasinya.. semoga kapan2 bisa ikut lagi.. atau semoga kantor saya bisa ngadain acara beginian :)

Salam,
Tia
Share
Tweet
Pin
Share
1 Comments

Ikut Kelas Inspirasi merupakan salah satu keinginan sekaligus ambisi saya buat berpartisipasi dalam hal ajar mengajar. Terutama setelah munculnya Indonesia Mengajar. Melihat profil dan cerita-cerita para pengajar muda di website IM yang selalu bikin saya merinding, semakin ngebakar semangat saya buat bisa seperti mereka. Cuman setiap kali mau daftar IM hati ini galau oleh beberapa hal hingga kelupaan sampai pendaftaran ditutup. Hingga pada akhirnya ada kegiatan Kelas Inspirasi (KI) ini dibuka, rasanya saya seneng sekali. Setidaknya, walaupun saya gak bisa ngajar di daerah terpencil dalam waktu yang lama, saya masih bisa sedikit berpartisipasi dalam melunasi janji "turut mencerdaskan kehidupan bangsa" seperti yang tercantum dalam undang-undang dasar 45. 

Sejujurnya, saya termasuk yang telat banget denger berita KI dibuka. Jadinya saya gak tau kalau KI pernah ngadain kegiatan di Jakarta. Saya baru tahu setelah lihat facebook teman yang pajang-pajang foto hasil KI-nya. Melihat dokumentasinya saja seru, apalagi kalau ikutan.

Sejak saat itu, saya mulai korek-korek informasi, dan langsung bertekad untuk ikutan KI selanjutnya. Saya menantikan bener jadwal KI dibuka lagi. Semua informasi dan seluk beluk KI saya santap habis. Dan memang benar, beberapa waktu kemudian KI ada lagi, tapi untuk daerah Jawa Tengah dan Padang. Yaah jauh! Tekad sih udah bulat, tapi melihat kenyataan bahwa kerjaan saya masih super overload, dengan menyesal saya melewatkan pendaftaran KI di kedua daerah tersebut sambil berharap ada lagi di daerah seputaran Botabek.

Sepertinya keinginan saya terkabul lebih cepat. Tak lama setelah itu, KI ngadain acara di Botabek. Yeyy !! saya langsung daftar untuk jadi relawan Bekasi. Apalagi waktu itu didukung full sama suami, walaupun pada pelaksanaannya saya mesti 'rengos-rengos' sendiri karena si mas udah balik Jepang.

Satu minggu sebelum hari H, saya diundang kumpul untuk pengarahan pelaksanaan KI. Dari kegiatan itu saya dapat informasi bahwa kurang lebih ada 600-an orang yang akan jadi relawan. Diantara 600-an orang itu sudah termasuk saya. Saya bergabung dengan 7 orang relawan lainnya dalam kelompok 8. Kelompok saya terdiri dari beberapa profesi yang berbeda, yaitu dokter, auditor, jurnalis, arsitek, HRD, videografer, fotografer, dan saya sendiri berperan sebagai 'insinyur' sesuai ijazah aja.

Bagaimana selanjutnya? Lanjut di posting berikutnya ya :D.

here we are : kelompok 8

Share
Tweet
Pin
Share
No Comments
"Mba kamu di rumah yo yang besus (pandai; terampil) rapih, kan udah jadi ibu2 muda biar tetep menarik"
Centing..! sms ibu di awal bulan ke sembilan ini. Buset, si mami smsnya begitu deh. Jadi malu. Hahaha.. tapi smsnya pas bener buat saya yang masih newbi dalam hal berumah tangga.



Ibu mendefinisikannya istri yang terampil itu sebagai istri yang bisa ngurus semua urusan rumah. Mulai dari ngurus suami, anak, bisa masak, bisa bebersih rumah, dan yang utama bisa ngatur keuangan dengan baik. Sebagian besar saya setuju, kan emang tugas seorang istri juga sebagai ibu ya emang begitu. Tapi.... khusus yang bagian 'bisa masak' nih, karena ibu saya juga gak pinter-pinter banget masak, definisi 'bisa masak'-nya saya ganti jadi.... minimal bisa masak apa yang ibu saya bisa. Hahaha... urusan rasa yaaah namanya juga masih junior. Yang penting punya kemauan belajar masak dan nyiapin makanan sehat untuk keluarga. Kalaupun gak bisa masak yaa mau gimana lagi. Bukan berarti jadi istri yang gak solehah kok. Tenang aja, tinggal hire orang yang bisa masak enak dan sehat. Energinya bisa digunakan untuk kegiatan lain yang sama pentingnya. 

Kriteria selanjutnya adalah rapih. Penting dan wajib juga nih. Biarpun pulang kerja berasa kucel, lusuh, kusem, gak cantik lah pokoknya, begitu sampai rumah ya harus cepet-cepet rehab penampilan biar kece seperti saat berangkat kerja. Perkara muka pas-pasan gak kayak Asmirandah yang penting udah laku rapi dan wangi.
"baik fisik maupun non fisik buat saya sama pentingnya untuk di-maintain, biar tetep kece dihadapan suami dan keluarga"

Simpel kan menjadi 'a good wife' ? Haha... easier said than done? Hihi... minimal gak ingah ingih alias pemalas, bermuka ceria, ramah, murah senyum, berpenampilan rapih, wangi rajin mandi, serta bisa (mau belajar) apapun. Kalau ngomongin bentuk body (kurus atau gemuk), menurut saya nih, asal syarat simpel yang sudah disebut diatas terpenuhi semua, rasanya sebutan cantik tetep bisa disandang. Banyak kok istri2 atau ibu2 yang badannya berisi tetep terlihat segar dan memesona, pun dengan yang badannya kuyus kayak triplek *nunjuk diri sendiri*.

****

Btw, sms ibu saya pagi itu ndilalah kok ya pas banget sama kejadian temen yang tiba-tiba kena sindir bos orang kantor karena makin berantakan paska nikah. Berantakannya lebih ke penampilan sih. Yang nyindir gak mikir juga ih. Hhihi. Meski dalam hati saya setuju karena saya kadang pun merasa prihatin sama wanita yang udah nikah tapi penampilannya makin ancur, seperti cenderung kucel, gak perhatian dan ala kadarnya banget. Saya paham kok kehidupan seorang wanita biasanya berubah setelah berkeluarga. Repot dengan segala urusan rumah tangga, jadi kadang gak sempet bersolek dan merawat diri. Toh aslinya juga gak ada yang ngelarang mau tampil jadi kayak gimana-gimana. Tapi kalau sampai kena sindir dalam hal berpenampilan yang makin 'gak banget' setelah berkeluarga menurut saya itu mah nonjok senonjok-nonjoknya. Apalagi kalau masih berdua doang sama suami alias belum ada anak. Harusnya masih cukup waktu tuh untuk sekedar memoleskan bedak dan sedikit wangi-wangian sebelum pergi-pergi.

Dari cerita temen saya tadi artinya berpenampilan menarik diluar rumah ternyata tetap perlu. Selain untuk kita, hal itu juga untuk menjaga nama suami. Gak mau kan suami di-judge sebagai suami yang gak perhatian ke istri, karena istrinya berantakan? Tapi tetep ya sis, jangan berlebihan, biar kitanya gak ribet sama urusan dandanan doang. Cantik sih cantik tapi kalau rumah jadi gak keurus plus ngabisin budget bulanan juga buat apa. Rapih sewajarnya dan terkesan kita merawat diri sudah cukup. Toh yang paling utama cantik di hadapan suami, biar tetep nempeeeel kayak perangko :D.

Nah, sebelum tulisan ini kelar, yuk mari siap2in senyuman dulu sambil nunggu si doi sampai rumah. Urusan makanan belum mateng atau gak ada sama sekali mah gampaang.. ntar lobi-lobi dikit biar diajakin makan apaan gitu di luar :D.

\\

Share
Tweet
Pin
Share
1 Comments


Gagal atau orang bilang suskes yang tertunda trus sedih trus galau? Ah.. gw pernah banget. Mulai dari yang super duper desperate sampai ngorbanin mata jadi biji salak sampai yang cuma bisa bilang 'ya udah deh, gimana lagi'. Kalau dipikir-pikir lagi emang ya udah lah ya, gagal ya mau gimana lagi. Pilihan selanjutnya kan move on dan kembali semangat atau terpuruk meratapi nasib. So wise gw hari ini, walau hati lagi teriris iris perih dapet kabar jelek dari salah satu instansi yang rugi nolak gw. @___@

Well, ceritanya gw abis ditolak salah satu instansi pemerintah independen yang gw lamar beberapa waktu lalu. Oke, disini gw akuin dulu, soalnya susyeeh, bukan bidang gw, dan waktu ngerjain pun gw berasa kaya orang merem yang asal pilih jawaban. Mana kancing baju gw gak cukup kan buat pilih jawaban. Alhasil abis ujian gw cuma bisa pasrah parah. ckckck... 

Share
Tweet
Pin
Share
No Comments
Pengen cerita tentang sebulan paska lebaran kemarin. Buat saya sebulan kemaren itu berasa gak abis-abis lebarannya. Kok bisa? 

Ceritanya, kemaren bener-bener merasakan sensasi pacaran-ala-penganten baru. Semuanya serba indah. Serasa isi dunia milik berdua ya. Secara abis nikah umur 2 minggu langsung ditinggal cabut si mas suamih ke Jepang lagi. Mana sebelum ke Jepang pun kita sudah eldeeran selama hampir setahun. Aih.. bukan cuma itu ding, karena sehari-hari pun tempat tinggal kita jauhan. Saya di Cikarang, si mas di Jakarta. 

Dimulai dari H+2 lebaran, kita mudik ke kampung halaman saya di Kebumen. Bergelut dengan -masih-macetnya-jalanan ibukota sampai rumah, sehingga dengan jadwal penerbangan jam 2 siang baru sampai rumah jam 9 malem. Delapan jam total perjalanan. Betapa lusuhnya badan ini. Kalau dipikir-pikir lagi mendingan naik kereta api. Lebih hemat dan bisa di prediksi kapan sampai. Dan lagi stasiunnya deket rumah. Aiih.. next Lebaran deh ya.

Sampai di Kebumen, selain silaturahmi di rumah sendiri, kita silaturahim ke saudara-saudara yang jadi makin banyak aja. Si mas nambah saudara saya, dan sebaliknya. H+3 full silaturahmi mulai dari Kebumen hingga Purworejo. Hari-hari selanjutnya adalah eksplorasi kampung halaman berdua aja. Sekalian ngasih tau tempat-tempat [kuliner] yang enak dikampung yang belum pernah si mas cobain.

Wisata Kuliner

Sebenarnya dibilang wisata sih gak juga ya, karena cuma deket-deket rumah aja. Hanya saja kan karena si mas belum pernah nyoba dan saya juga udah lama sekali gak nyoba jadi berasa spesial. Yah.. ngelesnya sih begitu, padahal mah karena euforia penganten baru. xxixixi..

Dimulai dari pasar pagi Prembun yang letaknya di terminal. Saya bilang sih dipasar ini nothing so special. Tapi demi memenuhi hasrat kepengen jajanan pasar ya dijabani. Saya beli 'cenil & lupis' - makanan yang terbuat dari tepung ketan ditambah parutan kelapa plus gula jawa cair. Sedangkan si mas nemu kupat tahu Magelang. Hemm... sudah lama pula kami tak makan kupat tahu ala Magelang, yang beda jauh dengan kupat tahu Solo.

Hari berikutnya nyoba bakmi jowo asli wong Prembun. Saya bilang ini bakmi ter-enak di kampung, walaupun bukan makanan khas daerah sini ya... Memasaknya masih pake arang, jadi lumayan lama nungguin matang, ditambah masih harus antri dengan pembeli lain yang cukup banyak. Ayamnya pakai ingkung ayam kampung, cukup menambah sedap masakan. Dengan harga yang murah -13ribuan/porsi, bakmi jowo cukup untuk berdua :D.

Selanjutnya adalah jalan ke Purworejo, tujuannya sate Winong. Kalau yang ini benar-benar asli dari Purworejo. Yang khas dri sate ini adalah menggunakan daging kambing muda dan sambal kecap yang kecapnya dibuat sendiri oleh penjualnya. Selain sate, ada juga gulai kambing yang tidak kalah lezatnya. Dagingnya lembut, empuk dan tidak bau. Harganya juga tidak menguras kantong, walaupun masih suasana lebaran. Maklum, karena di kampung kali ya. Satu porsi sate ditambah seporsi gulai dengan nasi 2 piring, totalnya tidak sampai 50ribu. Kenyang sampai ngantuk. Sayangnya, ternyata kami bukan makan di warung direkomendasikan google alias warung Mustofa... Karena waktu lewat Mustofa kok sepi gitu, kan kami jadi gak yakin. Kami lebih tergoda makan di warung -saya lupa namanya- yang ramai dengan beberapa pikulan sate di halaman depannya. Pas sampai rumah ditanyain Bapak deh, makan sate Winong di Mustofa gak? aiih... Bapak sama kaya mbah google deh, okee lain waktu kita makan di Mustofa yah cintaah.. *ketjup*

Selain sate Winong, ada menu sate lain yang gak kalah nikmatnya. Bahkan ini sudah jadi ceklis wajib si mas kalau mudik ke rumah. Namanya sate Ambal, sate khas daerah Ambal Kebumen. Rasanya yang legit, gurih dan manis ditambah guyuran bumbu tempe pedas manis bersatu menjadi satu cita rasa unik yang beda dari kebanyakan sate. Kalau gak diajakin ke warung ini pastinya akan ada yang 'ngoceeh' aja, hahaha... Jadilah saya selalu menyempatkan diri buat nemenin si Tuan Makan kesini :).

\\


Share
Tweet
Pin
Share
No Comments
 

selamat idul fitri 1434 H, minal aidin wal faidzin
mohon maaf lahir dan batin

regards
tia & akbar



ps :
menjadi kali pertama lebaran di jakarta dan mudik belakangan, tapi menjadi lebaran yang manis karena tidak sendiri lagi ( euforia :D).
menjadi lebaran paling mengharukan diantara lebaran yang lain karena cuma bisa ngucapin via telp selamat lebaran buat bapak ibu di rumah @___@
menjadi lebaran pertama si mas punya kampung. jadi ngerasain mudik deh dia :P
dan menjadi lebaran terempong dan termahal karena persiapan mudik mulai dari tiket pp sampai barang bawaan jadi double. hihi.

happy lebaran, happy holiday, happy cuti-cuti....

pict credit : pinterest


Share
Tweet
Pin
Share
No Comments


Ini ramadhan pertama setelah saya menikah.Ada yang beda walau masih banyak yang sama dengan tahun lalu. Yang pastinya menjelang hingga saat memasuki bulan suci ini saya sudah sangat antusias. Rindu yang belum pernah saya rasakan sebelumnya sepertinya. Selain karena ini juga menjadi titik awal saya untuk mengisi ramadhan dengan status baru :).

Seperti yang saya bilang di awal, walaupun ada yang beda dan baru, tetapi aktual pelaksanaannya masih banyak kesamaan dengan sebelumnya, yah... saya tetap sendiri di tanah rantau selama ramadhan. Kalau biasanya saya full sendirian, kali ini cuma sampai minggu ke-3 saya sendirian. Karena akhir ramadhan si mas suami dapat jatah pulang untuk liburan 1 bulan :*

Bukan satu hal yang aneh sih ramadhan sendirian, toh tahun sebelumnya juga begitu. Saur seadanya, buka sesukanya. haha... Justru kalau dipikir-pikir mendingan jauhan gini deh ramadhan pertama penganten baru :P. Yang penting line, sms, facebook tetap on sih no problemo ya.

Manisnya adalah waktu sahur dan buka kita gak samaan (eerrhhg.. !). Karena di sana sedang summer, buka lebih malem, saur lebih pagi.     Bukanya si mas jam 7 malem (di indonesia masih jam 5an) dan saurnya jam 01-02 tengah malem. Jadinya kita cuma bisa ngobrol saat buka saja. Itupun terbatas karena saat saya buka si mas uda jam siap-siap tidur. Sedang kalau saur mandiri bener-bener deh, bisa mabok saya kalau harus melek sampai jam 1 malem cuma untuk bangunin si mas, walau kadang kalau sedang gak bisa tidur saya sempetin sih bangunin, kasian anak rantau yang hilang. hehe...

Buat si mas, puasa saat summer jadi pengalaman pertama juga. Saya sendiri sempat khawatir si mas susah puasanya, mengingat ceritanya saat trial puasa (sebelum ramadhan) malah batal gara-gara haus banget. X__X. Tapi alhamdulillah sampai menjelang mudik si mas sukses puasanya, walaupun beberapa kali gak saur karena kelewat imsyak. hihii...

Buat saya puasa kali ini adalah kebebasan buat saya bisa call si mas kapan aja, bisa bilang kangen, bisa bilang sayang, bisa beliin kado lebaran,apapun deh tanpa merasa semacam dosa, cause he is my superhusband right now :*

semoga ya doa-doa kita selama ramadhan didengar dan diijabah. amin !



Share
Tweet
Pin
Share
No Comments
26 Juni 2013 :
That day is my Bapak's Birthday. Dan sms pagi yang saya kirimkan terasa konyol. Hhaa...
"Bu hari ini ultah bapak ya? Ibu kasih kado apa?"

Well, I purposely did not send the text directly to dad, but send to mom. One reason, because I want to know how romantic my mom to dad at the more than 25 years of their marriage . hahaha... I'll send you greeting text later dad... :)

Doa saya teriring lewat kutipan puisi dibawah ini biar manis gitu deh.. :)

Dad, I'm praying a birthday prayer for you,
Peace and happiness in all you do.
Lord, my father gave his all for me,
I pray You'll hear my extra special plea:
Keep him safe so he can still be near;
Lord, my father is so very dear.
Role model, an extraordinary man,
He's my dad and I'm his biggest fan.
Dad, I'm praying to the Lord for you
That He will give you all the good you're due.

back to 17 June 2013 :
That was always be special day, especially after we got married. Yes, my man aka my hanny bunny sweety husband's birthday. Although we actually separated by the sea and the island at this time, we still live in the same earth and under the same sky. I have sent him a cute video, i put some of our photos as the content of it than combined with mellow music (I love depapepe).
I asked him at 12 pm to find that video that I recorded on an external hard drive, and ... I could make him shed tears of emotion. He said that how romantic I am. hahahhaa ...

May you live happily ever after.
May each second bring you laughter.
Every wish will be fulfilled. And every nightmare gets killed.
May this continue till the end.
Loving you is what I intend.
You have always been so dear.
And will be more…with every year.
It’s your day today.
Happy birthday! 


10 June 2013
My mom birthday... the first in June 2013. As I do to my dad and my 'mas' I also sent her a big pray. May Allah blessed her everyday..

Every day since I was born,
My mother cared for me.
Now that’s a lot of caring,
As anyone can see.
Please, Lord, protect my mother,
And keep her safe from harm,
For she is a cherished person,
With great wisdom, love and charm.
Lord, it’s my mother’s birthday
So please, help her to see
How much she means to us,
Her loving family.
but not least, I just wanna say that "Nulis pake bahasa inggris bikin tulisan saya gak romantis dan ga lucu deh, plus rempong. Tapi ini sekalian latian nulis inggris ya, masa iya ga ada perkembangan signifikan setelah kerja... :D
Share
Tweet
Pin
Share
No Comments


Ketika saya mendapat kabar ketika bapak dan ibu masuk dalam daftar lunas tunda jamaah haji 2013, saya merasa shock. Meski sebelumnya kami sudah memasrahkan diri atas apapun yang akan terjadi, tetap saja berita tsb membuat kami sedikit kaget. Lunas tunda artinya keberangkatan haji ditunda sampai tahun depan karena tanah suci sedang direhabilitasi. Alasannya adalah demi keselamatan dan kesehatan jamaah sehingga pihak Arab mengurangi jatah haji hingga 20% dari seluruh jamaah di dunia. Alasan penundaan itu saya coba terima, tapi menelusur kebelakang, saya jadi bertanya-tanya kenapa ya kami ikut kena dampaknya? Seketika itu saya seperti menanyakan diri sendiri "sudah benarkah saya dalam mendoakan mereka berangkat haji ?" atau "kemana saja saya selama ini kok sepertinya lebih sering berdoa hanya untuk diri sendiri ?" Saya jadi berpikir sudah berperan apa untuk membantu bapak sama ibu meraih cita-citanya, diluar bantuan yang bersifat material dan fisik.

Saya kok jadi merasa 'egois' dalam berdoa. Porsi doa yang saya panjatkan sepertinya tidak seimbang, lebih banyak untuk diri sendiri dibanding yang lain terutama untuk orang tua. Apalagi pas saya sedang gencar-gencarnya ingin meraih sesuatu, seperti ujian kuliah, kerja, dan sebagainya. Seringkali kita menangis minta tolong kepadaNya untuk keselamatan diri sendiri saja. Padahal sering minta bantuan orang tua agar dibantu bantu doa agar mudah dalam meraih kesuksesan. Dan orang tua tentu saja dengan senang hati tanpa memilih-milih mau berdoa untuk anak yang mana. Semua didoakan. Ah, saya jadi menyesal.......

Tapi, dari kejadian ini saya jadi tersadar untuk segera memperbaiki tata cara berdoa dan memohon. Saya akan selalu menyertakan nama orang tua dan saudara-saudara dalam porsi yang seimbang, bukan membeda-bedakan lagi mana prioritas dan mana tidak. Toh Allah Maha Besar, gak ada prioritas dalam mengabulkan, semua yang dipanjatkan secara terus menerus pasti didengar dan dikabulkan.

Semoga bapak dan ibu diberi kesabaran dan kekuatan menunggu sampai hari baik itu tiba. Semoga selalu diberi kesehatan sehingga bisa beribadah dengan sempurna. Amiin.

picture credit : flickr

Share
Tweet
Pin
Share
No Comments
Newer Posts
Older Posts

About me




introvert, simple, cats lover, photograph
writing, sharing, reading & cooking enthusiast


INSTAGRAM

Follow Us

  • Twitter
  • Facebook
  • Instagram

Headline

Ealah, Kena Covid Juga Kan

Jika awal tahun 2020 dimulai dengan banjir air hujan, tahun 2021 kok yaa diawali dengan banjir air mata gara-gara Covid19. Sebuah awalan yan...

Categories

life in my opinion haloahza! traveling resep in my review lovelife #30harimenulis #icip2 motherhood nostalgia cerita umroh diary pregnancy Marriage cerita menyusui parenting random thought MyWeddingDay anniversary teknik industri obrolan wanita worklife

Blog Archive

  • ►  2022 (2)
    • ►  April 2022 (1)
    • ►  March 2022 (1)
  • ►  2021 (10)
    • ►  November 2021 (1)
    • ►  October 2021 (1)
    • ►  August 2021 (1)
    • ►  May 2021 (1)
    • ►  April 2021 (1)
    • ►  March 2021 (2)
    • ►  January 2021 (3)
  • ►  2020 (8)
    • ►  December 2020 (1)
    • ►  May 2020 (2)
    • ►  March 2020 (2)
    • ►  February 2020 (3)
  • ►  2019 (23)
    • ►  December 2019 (1)
    • ►  November 2019 (2)
    • ►  September 2019 (2)
    • ►  August 2019 (3)
    • ►  July 2019 (1)
    • ►  June 2019 (1)
    • ►  May 2019 (2)
    • ►  April 2019 (2)
    • ►  March 2019 (1)
    • ►  February 2019 (6)
    • ►  January 2019 (2)
  • ►  2018 (37)
    • ►  December 2018 (9)
    • ►  November 2018 (8)
    • ►  October 2018 (1)
    • ►  September 2018 (2)
    • ►  August 2018 (1)
    • ►  July 2018 (1)
    • ►  June 2018 (1)
    • ►  May 2018 (7)
    • ►  April 2018 (3)
    • ►  March 2018 (1)
    • ►  February 2018 (2)
    • ►  January 2018 (1)
  • ►  2017 (8)
    • ►  December 2017 (1)
    • ►  September 2017 (2)
    • ►  February 2017 (2)
    • ►  January 2017 (3)
  • ►  2016 (65)
    • ►  December 2016 (1)
    • ►  November 2016 (1)
    • ►  October 2016 (4)
    • ►  September 2016 (7)
    • ►  August 2016 (4)
    • ►  July 2016 (3)
    • ►  June 2016 (11)
    • ►  May 2016 (5)
    • ►  April 2016 (8)
    • ►  March 2016 (7)
    • ►  February 2016 (6)
    • ►  January 2016 (8)
  • ►  2015 (26)
    • ►  December 2015 (8)
    • ►  November 2015 (1)
    • ►  October 2015 (4)
    • ►  September 2015 (2)
    • ►  August 2015 (4)
    • ►  April 2015 (3)
    • ►  March 2015 (1)
    • ►  January 2015 (3)
  • ►  2014 (38)
    • ►  December 2014 (2)
    • ►  October 2014 (1)
    • ►  July 2014 (1)
    • ►  June 2014 (5)
    • ►  May 2014 (6)
    • ►  April 2014 (8)
    • ►  March 2014 (4)
    • ►  February 2014 (6)
    • ►  January 2014 (5)
  • ▼  2013 (26)
    • ▼  December 2013 (3)
      • Hoka Hoka Bento Sudah Berbenah
      • Menikah Jarak Jauh : Trend atau Nasib?
      • Menulis Kode HTML di Post Blog
    • ►  November 2013 (2)
      • Mengunci Blog Agar Tidak di Copas Sembarangan
      • Balada Rekrutmen CPNS
    • ►  October 2013 (2)
      • Kelas Inspirasi (3) : Cerita Insinyur
      • Kelas Inspirasi (2) : Inspirasi untuk Harapan Bangsa
    • ►  September 2013 (4)
      • Kelas Inspirasi (1) : Sebuah Ambisi Kecil
      • A Good Wife
      • Failure is not Define You [me]
      • Mudik Lebaran 2013 - Wisata Kuliner Sate-satean
    • ►  August 2013 (1)
      • Eid Mubarak
    • ►  July 2013 (1)
      • Ramadhan 1434H - Agustus 2013
    • ►  June 2013 (2)
      • That Our June : Mum, My Man, and Dad...
      • Ego Dalam Doa
    • ►  May 2013 (4)
    • ►  April 2013 (2)
    • ►  March 2013 (2)
    • ►  February 2013 (2)
    • ►  January 2013 (1)
  • ►  2012 (13)
    • ►  December 2012 (3)
    • ►  November 2012 (7)
    • ►  October 2012 (2)
    • ►  July 2012 (1)
  • ►  2011 (1)
    • ►  January 2011 (1)
  • ►  2010 (6)
    • ►  December 2010 (5)
    • ►  April 2010 (1)
  • ►  2009 (5)
    • ►  April 2009 (2)
    • ►  February 2009 (1)
    • ►  January 2009 (2)
  • ►  2008 (33)
    • ►  December 2008 (6)
    • ►  November 2008 (2)
    • ►  September 2008 (3)
    • ►  August 2008 (3)
    • ►  June 2008 (2)
    • ►  May 2008 (2)
    • ►  April 2008 (4)
    • ►  March 2008 (2)
    • ►  February 2008 (1)
    • ►  January 2008 (8)
  • ►  2007 (38)
    • ►  December 2007 (4)
    • ►  November 2007 (1)
    • ►  October 2007 (8)
    • ►  September 2007 (12)
    • ►  August 2007 (7)
    • ►  June 2007 (1)
    • ►  May 2007 (5)
Copyright Tia Putri. Powered by Blogger.

#eatandcook

#eatandcook

#japantrip

#japantrip

Most Read

  • time capsule
    Menjadi Pendengar yang Baik
  • mamarantau
    Merantau di Anjo, Aichi, Jepang
  • La Bellezza della Semplicita
    An Unexpected Stay, A Life Reset
  • Life begins at 30…
    Liburan di Tokyo
  • carissavitri
    “Bu, Capek. Mau Sama Ibu Aja Selamanya”
  • Gembul Kecil Penuh Debu
    Mangut Iwak Wader ❤
  • Catatan Nyempil Kalau Lagi Ada Waktu
    Matilda's 6th Birthday Celebration
  • The Sun is Getting High, We're Moving on
    Lulus Cum Laude, Penting Gak Sih?
  • it's my point of view
    SGM Eksplor bersama Indomaret Dukung Pendidikan Anak Generasi Maju di Masa Pandemi
  • Talk about family, daily life, living, and us
    On Her Wedding Day
  • / besinikel
    1000 hari pertama Yaya, ngapain aja?
  • Masrafa.com
    Memilih Suplemen Dibantu Jovee
  • rocknroll mommy
    Makin Susah Cari Blogger
  • Jerapah Keriting
    Karena Harta yang Berharga adalah Foto Sekolah..
  • Afifa Ayu's Music Box ❤
    Update: My first baby publication!
  • Alfira Fitrananda
    When I’m Sick
  • Lafamilledewijaya
    Resik V Godokan Sirih : Buat Yang Pengen Alami Dan Praktis
  • rumahduapohon
    happy 7th anniversary mr. kumis!
  • santistory
    Manajemen Kulkas dan Belanja Mingguan
  • Mengumpulkan cerita yang terserak
    On this day, 8 Years Ago..
  • let the beast in!
  • Citraningrum
Show 5 Show All

Stats

Member of

Blogger Perempuan

Created with by ThemeXpose | Distributed by Blogger Templates