Pages

  • Home
  • About Me
  • Halo Ahza!
  • Travel Notes

ad astra per aspera

.... then which of the favours of your Lord will ye deny?

Haloha!! Sudah Desember aja yaa gengs. Sudah berapa lama work from home nih? Aku sendiri sudah WFH sejak Maret, artinya sudah 10 bulan kerja dari rumah meski gak full karena beberapa bulan terakhir sudah sistem roster atau bergiliran. Ibaratnya kalau hamil udah sampai lahiran dan anak umur sebulan *tahu gitu kemarin hamil aja, hahaha….*

Emang bener ya bok, rasanya waktu kok berjalan cepet amat. Bener lah kalau ada yang bilang tahun 2020 ini seperti tahun yang ter-skip. Padahal kayaknya baru kemarin tahun baruan, eh kok udah mau tiup terompet lagi. 

Balik ke bahasan WFH lagi, jadi gimana rasanya selama WFH sepanjang 2020 ini? Masih tetap senang atau udah mulai nglokro kangen ngantor dan haha hihi sama rekan kerja?

Aku sendiri sampai dengan bulan ke-7 masih merasa hepi, meskipun di tengah-tengahnya selalu saja ada tantangan dan kendala. Bahkan aroma-aroma pertama kali kerja di rumah sesekali masih tercium, seakan seperti sebuah sejarah *halah*. Selain itu, bisa bekerja dari rumah sudah lama menjadi mimpiku, biar bisa melihat perkembangan anak lebih sering. Hanya saja kok ya mimpi ini terkabul dengan perantara pandemi :’)


Nah masuk bulan ke-8 nih, rasa-rasanya memang benar kalau gak ada sesuatu yang kekal abadi di dunia ini. Tantangan 2 bulan terakhir memang semakin banyak seriring dengan persiapan tutup tahun. Ditambah lagi Nja yang mulai bosan di rumah terus menerus. Kegiatannya cuma main, nonton, main dan nonton. Udah gitu doi gak suka main atau nonton sendirian, Nja maunya harus ada yang menemani dan mengajak ngobrol. Ada sih asisten yang ngajakin Nja main, cuma tetap aja bok, setiap 15 menit sekali doi mesti nemplok mamahnya. Kalau kamar kerjaku dikunci, heboh deh digedor-gedor, hahaha. Pun perkara mandi, makan, cebokan tetap dong selama ada mamah Nja maunya ya sama mamah. Sementara jadwal kerja ku gak 100% fleksibel karena mengikuti jam kantor dari jam 8-5 sore. Intinya aku mulai kewalahan!

Dan ternyata perasaan bosan dan atau kewalahan yang kualami juga dirasakan oleh hampir semua teman-temanku. Valid sih, alasan yang paling masuk akal adalah karena WFH selama pandemi menyebabkan kita lebih banyak diam di rumah, gak ketemu orang, plus jam kerja yang berantakan akibat semakin tipisnya batas antara jam kerja dan jam kehidupan pribadi. Sering dengar kan banyak orang masih meeting sampai malam hari atau masih harus kerja padahal tanggal merah. Ibarat body ada di rumah tapi pikiran di kerjaan. Yang begini ini biasanya bikin mood drop kan….

Biar WFH ON terus maka…..

Sebenernya mau kerja di rumah atau di kantor mood harus terus dijaga biar bisa menyelesaikan pekerjaan sesuai target. Tapi kan tantangan dan halangan selalu datang tanpa permisi. Kalau aku caranya dengan menertibkan diri kembali jadwal rutin pribadi seperti:

  • Mandi pagi – biarpun kerja di rumah, begitu bangun tidur tetap harus mandi pagi dong biar melek matanya. Hayo siapa yang kalau kerja di rumah mandinya ntar-ntaran? Apalagi kalau ada jadwal meeting pagi, tapi badan masih pengen rebahan hingga menit terakhir menjelang jam kerja plus lagi turun hujan. Pasti pada pengen tarik selimut kan sebenernya… hahaha. Tapi tahu kah gengs, semakin menunda mandi, semakin kita akan merasa malas karena badan terasa gak segar. Kalau di rumah ada anak kecil, makin susah lagi nyuri kesempatan untuk mandi, yang pada akhirnya baru bisa mandi siang atau malah sore *pengalaman* 
  • Makan teratur sesuai jamnya – karena laper bawaannya mager, sedangkan perut kenyang itu menenangkan.

….. harus segar dan wangi sepanjang hari

Maka, biar segar dan wangi sepanjang hari, kuputuskan untuk mencari body care yang aromanya awet dari pagi sampai sore. Setelah mencari info kesana kemari, kuputuskan mencoba rangkaian body care dari Scarlett. Pasti you semua pernah dengar kan betapa hits-nya brand ini di social media? Aku pun kenal brand ini dari scrolling social media dan youtube. Produk Scarlett ini memang menarik perhatian karena memiliki kandungan Glutathione dan vitamin E yang bisa mencerahkan, melembabkan, dan menutrisi kulit. Biar gak tanggung aku beli 3 macam sekaligus: body scrub untuk luluran, shower scrub sebagai sabun mandi, dan body lotion. Aku review satu-satu yaa biar kalian-kalian juga pengen…

1.       Body Scrub Romansa

Bagiku luluran sudah seperti agenda rutin yang mesti dilakukan minimal seminggu sekali. Luluran juga menjadi salah satu media me-time yang menyenangkan. Semacam alasan yang tepat untuk “ngabur sejenak” dari rutinitas kerja dan ngopeni bocah karena waktunya lebih panjang dari sekedar mandi biasa, hehehe…

Maka dari itu, demi mendapatkan ke-kusyuk-an saat luluran, penting banget memilih lulur yang wanginya menyenangkan. Dan body scrub Scarlett ini lah salah satu jawaban untuk mencapai kesegaran paripurna sekaligus membersihkan kotoran yang menempel seharian di kulit meskipun di rumah saja.


Body scrub ini memiliki 2 varian: Romansa dan Pomegrante. Yang kucoba adalah varian Romansa, dengan aroma yang manis lembut seperti bunga-bungaan. Di dalam Body scrub ini terdapat buliran scrub yang halus dan tidak sakit saat digunakan. Meski begitu, scrub-nya cukup efektif mengangkat kotoran pada kulit. Cara pakainya cukup dengan membalurkan scrub ke seluruh tubuh, gosok perlahan lalu diamkan selama 2-3 menit, setelah itu baru dibilas.

Selain mudah digunakan, kemasan body scrub ini juga aman karena terdapat seal alumunium untuk mempererat tutup sehingga tidak tumpah saat pengiriman, terutama kalau belinya online.

2.       Shower Scrub Pomegranate

Habis luluran lanjut mandi. Biar mantul sekalian saja dengan shower scrub-nya Scarlett. Kupilih varian Pomegranate, diantara varian Mango dan Cucumber. Judulnya saja shower scrub, jadi di dalam sabun ini terdapat buliran scrub yang dapat membersihkan tubuh secara maksimal. Warnanya pun unik sekali: ungu, unyu-unyu. Sangat menggoda. Aromanya tidak usah ditanya karena sangat segar, awet sepanjang hari, tapi lembut di hidung. 

Shower scrub dikemas dalam botol bertutup flip, sehingga aman dan mudah digenggam. Juga membuatnya tidak mudah jatuh atau tumpah saat digunakan atau dibawa bepergian.

3.       Body Lotion Charming

Lulur sudah, sabun mandi sudah, nah pamungkasnya ya body lotion. Aku terpesona dengan teksturnya yang lembut, gak lengket dan cepat meresap di kulit. Varian yang kupilih adalah Charming yang berwarna ungu. Kenapa? karena penasaran sama wanginya yang seperti Baccarat Rouge 540 Eau De Parfume… aish embuh! yang pasti wanginya lembut, segar, dan awet sepanjang hari.

Sepertinya sudah jadi ciri khas Scarlett yang selalu memikirkan bentuk kemasan. Body lotion Scarlett ini juga dikemas dengan baik, menggunakan botol bertutup pump yang dilengkapi fitur lock-unlock. Fitur ini menjadikan body lotion aman saat dibawa bepergian karena gak akan kepencet-pencet secara tidak sengaja. Kan males ya bok, begitu buka koper eh barang-barang ketempelan body lotion yang berceceran karena tutup kemasannya gak safe.

------

Secara umum, semua produk Scarlett yang sudah kucoba ini menarik dan recommended karena aman dan sudah mendapatkan register dari BPOM, sudah mendapat sertifikat halal MUI, dan ramah lingkungan (termasuk not tested on animals).

Nah buat yang pengen mencoba produk-produk Scarlett, kalian bisa pesan di melalui whatsapp (087700163000), line (@scarlett_whitening), dm instagram @scarlett_whitening, ataupun shopee (Scarlett_whitening). Cukup pilih salah satu yang paling bikin kalian merasa nyaman dalam bertransaksi. 

Harga masing-masing produknya adalah 75 ribu; tapi kalau mau beli paket, kalian bisa dapat harga 300 ribu untuk 5 jenis produk yang dikemas dalam box exclusive plus free gift. Dan jangan kawatir karena Scarlett sangat memperhatikan keamanan dalam kemasannya dengan menambahkan bubble wrap. Jadi produk tidak akan rusak saat sampai ke tangan pembeli.

 

--- www.tiaputri.com

 

Share
Tweet
Pin
Share
No Comments

Suatu hari saya teh pernah mbatin pengen bisa kerja di rumah tapi tetap digaji. Itu pas lagi jenuh-jenuhnya sama kerjaan plus lagi galau2-nya sebagai ibu bekerja. Ealaah ternyata di tahun 2020 celotehan saya seakan dibayar sama yang diatas. So bagaimana perasaannya? Nano-nano yang pasti. Karena gimana ya, pengennya terkabul bukan karena wabah corona siih.. Tapi ya seneng juga soalnya jadi less guilty dan less insecure sama kondisi di luar yang serba gak pasti.

Nah terus sayang sekali kalau pengalaman ini gak dicatet. Semacam ngapain aja sih Mamanja selama di rumah aja? Gegoleran doang apa melakukan hal yang bermanfaat gitu, secara kan keluhannya tadi lagi jenuh kerja, wkwkwk *canda*

Yang pertama saya lakukan adalah: ngecat rambut, hahahaa... sumpah ide ini tiba-tiba datang begitu saja. Sepertinya dipicu oleh uban2 centil yang mulai berdatangan di ujung kepala. Nah si uban2 ini tuh bikin gatel, udah gitu risih pengennya dicabut-cabutin. Sekalian pengen tahu juga muka ijk bakal kek mana kalau ganti warna rambut. Maka impulsive-lah saya beli beberapa cat rambut mulai dari warna blonde, coklat hingga burgundy. Merk-nya pun bermacam: ada Mirage, Garnier dan Nu. So far yang paling enak adalah Nu karena baunya wangi dan tidak menyengat. Sedangkan Mirage dan Garnier baunya ampun bikin saya rada keliyengan... Toh secara coverage mirip-mirip di rambut saya yang legam ini --

Selama di rumah saja ini, kegiatan utama saya tentu saja kerja layaknya di kantor. Karena sejatinya memang work from home kan? Jadi ya gak bisa seenak jidat gegoleran gitu. Meskipun gak dipantau secara langsung oleh atasan, rasanya tetap gimana gitu kalau mangkir. Yaaa dikit2 melipir ke dapur atau nyambi nyuapin Nja sih.. konsekuensi emaknya ada di rumah ya gitu kan? Dikira dia kan mamah liburan.

Apalagi di awal-awal WFH saya mesti handle rapat komisaris dan RUPS yang pesertanya itu bos-bos dari kantor pusat. Ada lah drama-drama ditangisin Nja pas lagi handle rapat. Tapi untungnya pas hari H, Nja nya ketiduran meski dipangkuan, hehehe....

Nja ini sepertinya anak kinestetik, kalau lagi on melek baterenya gak habis-habis. Jadi tiap kali meeting online saya memilih untuk off camera. Laa gimana lagi meeting bocahnya nyil-nyil-an, berisik pula kadang2, hahaha.. Oiyaa, meski di awal WFH ada uti akung Nja memilih sama saya. Lagi-lagi mungkin karena doi eufori mamahnya di rumah ya kan? Mandi, makan, susu, cebokan semuanya sama mamah. Pokoknya mamah is lyfe.

Selanjutnya, saya menjadi "guru" daycare Nja. Emang sih gak yang terstruktur atau saklek gitu. Masih sekedar mainan random suka-suka Nja dan se-sempatnya saya punya waktu. Tapi so far rasanya puas, apalagi kalau Nja lagi gampang pembawaannya. Kalau pun lagi gak mau koordinasi, setidaknya dia main di dekat saya.

Selain jadi guru, saya juga jadi tukang masak keluarga. Apalagi pas banget bulan puasa. Di hari kerja saya masak yang simpel-simpel. Begitu akhir pekan baru deh masak yang agak rempong macam garang asem, soto, gule dll. Bahkan di hari kerja sering banget masak setelah magrib. Penyebabnya tuh kalau gak kejebak Nja ya kejebak meeting yang molor. Apalagi kalau kejebak combo, udah meeting-nya molor, eh abis itu gak bisa ke dapur karena dipegangin Nja, alhasil buka puasa cuma pake air putih deh... hahaha...

Kira-kira gitu deh cerita singkat selama di rumah aja dan work from home ala Mamanja. Seru-seru senep siih.. meski lebih banyak enaknya. Hahaha. Dan alhamdulillah belum ada rasa bosen sama sekali. Salah satunya mungkin saja karena Mamanja punya kepribadian introvert. Jadi selama di rumah ya full charge terus. Walaupun kadang kangen juga sama mall, salah satu tempat main favorit untuk melepas penat dan cuci mata. Juga rindu makan di foodcourt setelah melihat-lihat barang di toko perabot kesayangan.


Salam dari alpukat yang geday2 dari rumah bapak ibuk di Prembun :)


\\




Share
Tweet
Pin
Share
No Comments

Salah satu nasihat yang apal dan nempel bener di benak saya terkait bulan Ramadan adalah: Gak usah nyinyir sama kegiatan ibadah orang lain. Tentunya yang sesuai syariat yaa, bukan ibadah yang mengada2 dan tidak ada dalam tuntunan. Misal: yang yakin dengan teraweh 23 rakaat hayuk, yang lebih cocok sama 8 rakaat ya gapapa. Mau ngaji tadarusan sehari satu juz dan hanya baca aja ya gapapa, yang cuma sedikit ayat ya gapapa banget. Yang ditambah dengan baca terjemahan ya tambah bagus. Yang mau sedekah ngicrit2 gak masalah, yang langsung banyak ya oke banget asal gak buat pameran dan sombong. Nah yang masalah tuh ya orang2 yang nggak ngapa-ngapain tapi sibuk ngomenin orang. Atau yang melakukan ibadah tapi sembari membanding-bandingkan dengan apa yang dilakukan orang lain. Merasa diri lebih baik tuh emang kadang jadi penyakit kambuhan. Kalau membandingkannya membuat kita ingin meningkatkan ibadah sih oke yaa, namanya fastabiqul khoirot - berlomba-lomba dalam kebaikan. Tapi jangan ambis, bisa stress malahan :P

Hemm... tiba-tiba update blog hanya untuk muni-muni begini emang sesuatu yaa. HHAHAHA. Baiklah mari ketawa dulu biar lemes ototnya. Jadi saya tuh ke-trigger sama komenan orang-(stranger) yang membahas ibadah 'fisik'. Menurut dia sekarang ini semakin banyak orang yang dalam beribadah hanya mengejar kuantitas atau 'fisik' saja, tanpa memaknai artinya. Contoh yang gampang: tentang tadarus. Di bulan puasa, amalan ini menjadi salah satu yang sangat direkomendasikan. Ada yang melakukannya dengan maraton juz per juz, ada juga yang hitungan per ayat. Ada yang sendiri-sendiri, ada juga yang berkelompok lalu dibagi-bagi tiap ayatnya. Rasanya semua cara baik-baik saja.  Dan orang awam tidak perlu mendebatkannya, meskipun punya makna khusus. Karena mau itu hanya beberapa ayat menurut saya sama baiknya dengan yang bisa khatam 30 juz dalam sebulan. Apalagi yang bisa khatam 30 juz sekalian pemaknaanya. Terus tercermin dalam sikapnya sehari-hari. Salut!

Alasannya tentu bermacam-macam, tergantung masing-masing orang yang melakukannya. Yang ngejar kuantitas 1 juz sehari siapa tahu karena belum pernah merasakan khatam quran selama Ramadan, jadi pengen merasakan sekali-sekali. Bisa juga karena sedang niat melancarkan bacaan, dan alasan-alasan lainnya. Gak perlu komen "ngaji kok cuma baca doang". Sedangkan yang memilih membaca ayat per ayat (gak sampai 1 juz), mungkin sedang diuji dengan kelapangan waktu yang terbatas, atau memang beda target (target memaknai Quran, misalnya). Yang bisa khatam Quran gak perlu berkomentar negatif.

Oiya, postingan ini bukan dalam rangka menentang nasihat seorang tokoh agama ya. Saya 100% setuju dengan nasihat yang disampaikan. Hanya saja ada kalimat-kalimat beliau yang kalau dipotong bisa jadi alat pembenaran orang-orang yang dasarannya...ya gitu deh. Bisa untuk saling membandingkan juga. Toh, baik yang tadarus kuantitatif maupun yang kualitatif sama-sama punya potensi terjerumus pada attitude yang kurang baik. Makanya, saya bilang mau you ngaji sampai khatam, atau you ngaji dikit, pakai atau gak pakai terjemahan, attitude baiknya harus selalu melekat. Karena bagaimana pun attitude adalah hal penting, tidak memandang orang itu beragama maupun tidak. Bahkan yang mengaku beragama seharusnya bisa lebih beretika dalam setiap tindakannya.

Terakhir, sekali lagi:
Mau ngaji 10 ayat atau satu juz sehari itu sama baiknya, yang gak baik itu yang gak ngaji padahal pahala di bulan puasa lagi diskon gede2an. Gak perlu pake tameng "mending ngaji dikit tapi kelakuan sesuai cerminan Quran, daripada ngaji banyak tapi kelakuan amburadul". Yang bener ngaji gak ngaji kelakuan harus bener. Apalagi yang udah ngaji, dikit atau banyak seharusnya secara otomatis bener kelakuannya.


Gambar: https://images.indianexpress.com/

\\
Share
Tweet
Pin
Share
No Comments
Di hari kerja, kegiatan sehari-hari Mamanja adalah kerja di kantor. Berangkat subuh, pulang petang karena lokasi kantor Mamanja jauh dari rumah. Sebut saja Cikarang, sedangkan beberapa bulan terakhir Mamanja tinggal di Jakarta. Mayan kan jaraknya (?) Kira-kira makan waktu 1 jam sekali jalan naik kereta. 



Nah sejak virus corona merajalela, Mamanja memutuskan untuk pindah Bekasi, kembali ke rumah sendiri. Memboyong uti akung dari Jakarta karena daycare Nja libur jadi bisa nemenin di rumah. Alasan lainnya pindah ke Bekasi adalah demi memotong jarak perjalanan ke kantor dan menghindari penggunaan kereta. Makanya sebulan terakhir Mamanja motoran lagi pas kerja.

Jarak tempuh ke kantor Mamanja memang lebih pendek. Tapi waktu tempuhnya tidak berkurang banyak karena rute yang dilewati memiliki titik-titik rawan macet. Belum lagi sekali jalan barengan sama bus dan truk yang besar-besar. Sebenernya ngeri, tapi Mamanja berusaha untuk selalu berhati-hati.

Masalahnya, yang tidak bisa dihindari tentu saja adalah debu jalanannya. Yang sering melewati jalanan Kalimalang arah ke Cikarang tahu lah ya suasana dan bau asapnya kayak gimana. Berasa semua kotoran melekat di badan. Jangankan debu, mungkin virus dan bakteri juga nempel. Tapi masih lebih mending sih sebagai upaya social distancing karena jarak tiap orang tidak sedekat duduk berjejeran di bangku kereta. Meskipun begitu, tetap saja gak mengurangi rasa kuatir ketempelan virus corona dan virus jahat lainnya.

Makanya, setiap pulang kerja atau pulang dari mana aja, sekarang ini wajib banget langsung mandi. Gak boleh ditunda-tunda dengan alesan ngelurusin kaki, punggung, dan pinggang. Kagak bisa ya, cuy! Malahan ya, kalau bisa dibongkar pasang, rasanya Mamanja pengen banget mindahin kamar mandi di dekat pintu ruang tamu. Biar sebelum masuk rumah bisa langsung mandi. Jadi begitu masuk badan sudah segar dan bersih. 

Naah, biar mandinya gak ntar-ntaran, Mamanja coba ganti sabun baru dong. Nama sabunnya Vitalis Parfumed Mosturizing Body Was, yang slogannya memberikan sensasi berbeda dan premium saat mandi. Menarique kan? Soalnya wangi sabun Vitalis Body Wash ini bakal membuat kita seperti #MandiParfum yang long lasting tapi lembut di hidung. Buktinya begitu Mamanja kelar mandi, bolak balik Nja bilang "mamah wangiiiii" setiap abis cium-cium. Terharu yaa (?) hahaha.

Vitalis Body Wash ini punya tiga varian yang patut banget dicoba. Varian Pink judulnya White Glow, efeknya memberikan manfaat mencerahkan kulit karena mengandung Licorice dan susu. Biar gak mbladhus gitu loh buibuk. Selain bikin cerah, wanginya tuh menggoda banget. Asalnya dari aroma Cherry, Raspberry, Marshmallow, Gardenia, Woody dan Suede yang manis, lembut dan tahan lama. 



Varian kedua yang warna hijau. Namanya Fresh Dazzle, manfaatnya memberikan efek menyegarkan karena mengandung jeruk yuzu dan teh hijau. Sedangkan aromanya berasal dari wangi Bergamot, Floral Bouquet yang dikombinasi dengan Musk Amber nan segar.


Varian terakhir, si ungu Soft Beauty, memberikan manfaat melembabkan kulit agar tetap halus dan lembut (seperti pantat bayi) karena mengandung alpukat dan vitamin E. Sementara itu, wangi varian ini didapat dari Fruity Aldehydic, Rose, Violet, dan Tonka Bean Sandalwood yang terasa premium. 


Sebenernya ngerti gak sih Mamanja sama aroma2 itu?
Yaa, ngerti gak ngerti siiih, hahaha... tapi setidaknya semua aroma yang ada di Vitalis Parfumed Body Wash ini masuk sama selera Mamanja. Harganya juga gak bikin kantong bolong. Pas bangetlah sebagai alternatif, biar sabunnya gak itu lagi itu lagi. Bhosen!

Selain wangi, sabun ini juga keset, namun gak bikin kulit kering. Kan ada tuh sabun yang modelnya masih terasa lengket dan terasa seperti gak bersih walaupun sudah dibilas berember-ember air. Karena gak semua orang cocok dan suka dengan sabun model begitu meskipun katanya mengandung pelembab lebih banyak. Contohnya Papanja, yang bakal ngoceh kalau sabunnya masih terasa lengket setelah bilasan.

Oiya, Vitalis Parfumed Mosturizing Body Wash *panjang benerrr* ini juga cucok buat yang sehari-hari di rumah. Kayak Mamanja pas weekend. Meskipun gak kemana-kemana, Mamanja tetep harus ngerjain banyak urusan rumah tangga. Mulai dari masak, mandiin dan nyuapin Nja, beberes rumah, nyapu, ngepel dan banyak lagi lah pokoknya, karena Mamanja emang ibu2 (sok) sibuk. Gak heran begitu kelar, Mamanja berubah jadi naga jadi keringetan dan apek. Apalagi kalau ada yang bikin Mamanja bertanduk. Mood jadi berantakan.. makanya abis itu Mamanja harus mengguyur seluruh badan pakai air, alias mandi. Nah si sabun dengan #wangipremium ini bisa banget untuk mengembalikan mood Mamanja biar kembali senyum prengas prenges sumringah macam digaplok sekarung duit 😂😂.

Jadi kesimpulannya gaes, barang siapa sedang bosan dengan sabunnya yang itu-itu aja, yuk lah cobain ini. Dijamin waangiiiii sepanjang hari, asal gegoleran aja seharian kagak kemana-mana dan kagak ngapa-ngapain, wkwk.


_tiasangputri
Share
Tweet
Pin
Share
57 Comments
Ketika musim pernikahan mulai tiba, kadangkala kita dilanda kebingungan mau memberikan kado dalam bentuk apa. Hal ini bisa jadi karena memberikan kado atau bingkisan di acara pernikahan sudah menjadi budaya sebagai ungkapan selamat kepada sang pengantin. 


Tentu saja alternatif yang termudah sumbangan dalam bentuk uang tunai. Tapi ternyata tidak semua pengantin suka diberikan hadiah dalam bentuk uang. Bahkan ada pemikiran bahwa hadiah dalam bentuk uang sama dengan penghinaan. Makanya kita perlu sekali-sekali memikirkan kado lain yang sekiranya pantas dan bermanfaat bagi pengantin. 

Maka dari itu, mungkin 4 hal ini bisa menjadi pilihan kado pernikahan yang bermanfaat:
 
Voucher gratis
Siapa yang tak suka diberi voucher gratis? Pasti tak ada yang menjawab kan, karena kado voucher sangat menarik hati. Sebagai kado pernikahan bisa dipilih voucher menginap di hotel, voucher dinner di restoran mewah, atau sekedar voucher belanja di supermarket juga bisa membuat senyum sang penganti mengembang dengan lebar :)
 
Perabot dapur
Pengantin baru pasti sangat membutuhkan perabot dapur, setidaknya untuk melengkapi isian dapur rumah barunya. Dari berbagai macam perabot dapur, pilihan menarik bisa berupa satu set panci dan wok pan, kompor gas atau listrik, blender, mixer, atau sesederhana satu set piring dan gelas saji yang bentuknya cantik-cantik.

Perlengkapan kamar tidur
Satu set bedcover, sprei, ataupun meja rias pastinya bisa membuat sang pengantin terkesan. Kalau bisa kasih springbed-nya sekalian mungkin bisa dikenang sepanjang masa, lho, hehehe…

Alat-alat rumah tangga  
Ketika menikah dulu, saya mendapat kado berupa mesin cuci dan sampai saat ini masih dipakai. Maka dari itu, bisa saya bilang kado berupa perabot rumah tangga bakal membuat sang pengantin berbunga-bunga karena lumayan membantu mengurangi budget pembelian perabot, hehehe. Selain mesin cuci, kita bisa pilih lemari, kulkas, sofa, atau bisa bertanya langsung kepada pengantin ingin kado perabot apa untuk melengkapi rumah barunya.

Kira-kira 4 hal itulah yang bisa dijadikan sebagai pilihan kado pernikahan yang memberikan manfaat. Selain itu juga sebagai kado pernikahan yang berkesan. Jika ada pilihan lain boleh loh disebutkan di kolom komen. Atau jika mau silakan cek disini untuk alternatif yang lebih banyak.

\\
tiasangputri

Ref gambar: pexels

 
Share
Tweet
Pin
Share
No Comments
Ada banyak cara yang bisa kita lakukan dalam berburu restoran seafood enak di Jakarta, seperti misalnya mendapatkan rekomendasi dari teman, melihat review restoran di youtube ataupun di internet. Kita pun bisa memilih restoran dengan menyesuaikan dengan menu yang diinginkan. Nah, buat kita yang saat ini sedang di Jakarta Pusat atau di sekitarnya berikut ini adalah 5 Restoran Seafood enak di Jakarta Pusat yang dapat kita kunjungi.

 gambar: gettyimages.com
 
1.      Restoran Seafood Pelangi Menteng
Restoran ini terletak di Jalan Johar, Nomor 16, Kb. Sirih, Kota Jakarta Pusat. Mungkin buat yang pertama sekali berkunjung ke sini, restorannya akan nampak kecil dari luar, tetapi jika sudah memasuki ke dalam, restoran ini akan terasa cukup luas. Restoran ini memiliki tempat yang cukup strategis karena dekat dengan stasiun kereta api dan memiliki lapangan parkir yang luas. Restoran ini terkenal akan masakan seafood khas Makasar yang nikmat. Harga tiap menu yang dijual dapat dibilang cukup terjangkau. Jadi, kita tak perlu menghabiskan banyak uang untuk membeli menu seafood yang ada di restoran ini. Selain seafood yang menjadi andalan, resto ini juga menyediakan menu tradisional Makasar lainnya seperti Coto Makassar, Mie Kering, Pallumara, dan Ikan Bakar Khas Makassar. Menu minumannya juga beragam, mulai dari es pisang ijo, pallubutung, jus markisa yang juga merupakan minuman khas Makassar. 

2.      Restoran Seafood Pondok Laguna
Restoran seafood selanjutnya yang dapat kita kunjungi di Jakarta Pusat adalah Restoran Seafood Pondok Laguna. Berlokasi di Jalan Batu Tulis Raya No. 45, Kebon Kelapa, Jakarta Pusat. Restoran ini memiliki tempat yang nyaman restoran dan pelayanan yang ramah serta. Rasa yang ditawarkan juga nikmat, dan sesuai dengan selera masyarakat pada umumnya. Harga menu makanannya juga terjangkau sehingga aman di kantong. 

3.      Restoran Cabe Ijo Live Seafood
Restoran ini terletak di Jalam Batu Ceper No.27 RT.15, RT15/RW1, Kebon Kelapa, Kota Jakarta Pusat. Restoran ini memiliki tempat yang luas, jadi kamu tidak perlu khawatir tidak kebagian tempat. Selain rasanya yang enak dan nikmat, harga yang ditawarkan juga cukup terjangkau. Kita juga akan disambut dengan stand kue ketika mau masuk. Fasilitas yang ditawarkan juga sangat menyenangkan, seperti misalnya terdapat toilet yang bersih. Menu yang bisa kita coba salah satunya adalah udang saosnya ataupun ikan bakarnya. Tempat ini juga sangat cocok dikunjungi bersama teman-teman ataupun keluarga tercinta.

4.      Restoran Seafood Seribu Rasa Menteng
Restoran seafood enak selanjutnya adalah restoran seafood Seribu Rasa Menteng. Restoran ini terletak Jalan. H. Agus Salim No.128, RW.5, Menteng, Jakarta Pusat.  Menu yang disajikan memiliki cita rasa yang nikmat karena tidak amis dan sangat fresh. Fasilitas yang dimiliki tempat ini juga cukup lengkap seperti tempat parkir untuk motor dan mobil, toilet yang bersih dan tempat ibadah yang cukup memadai. 

5.      Restoran Seafood Radja Gurame Cempaka Putih
Restoran seafood selanjutnya adalah restoran Radja Gurame Cempaka Putih di Jalan Cempaka Putih No.137 1 7, RT.1/RW.7, Cempaka Putih Timur, Jakarta Pusat.  Tempat ini sangat cocok dikunjungi bersama teman-teman ataupun keluarga besar. Tempatnya juga menyediakan lesehan bagi yang menyukai makan dengan lesehan. Hidangan utama yang menjadi favorit tentu saja olahan guramenya yang enak. Bagi kamu yang suak pedas, restoran ini bisa menjadi salah satu referensi buat kamu yang suka makan pedas.
 
Demikianlah ulasan saya mengenai restoran seafood enak di Jakarta Pusat. Tidak hanya menjual menu seafood  yang enak tetapi juga memiliki cita rasa khas tersendiri yang membedakan harga satu dengan restoran seafood lainnya. Info lainnya bisa klik di https://www.cekaja.com/.


\\
_tiasangputri
Share
Tweet
Pin
Share
No Comments
Newer Posts
Older Posts

About me




introvert, simple, cats lover, photograph
writing, sharing, reading & cooking enthusiast


INSTAGRAM

Follow Us

  • Twitter
  • Facebook
  • Instagram

Headline

Ealah, Kena Covid Juga Kan

Jika awal tahun 2020 dimulai dengan banjir air hujan, tahun 2021 kok yaa diawali dengan banjir air mata gara-gara Covid19. Sebuah awalan yan...

Categories

life in my opinion haloahza! traveling resep in my review lovelife #30harimenulis #icip2 motherhood nostalgia cerita umroh diary pregnancy Marriage cerita menyusui parenting random thought MyWeddingDay anniversary teknik industri obrolan wanita worklife

Blog Archive

  • ►  2022 (2)
    • ►  April 2022 (1)
    • ►  March 2022 (1)
  • ►  2021 (10)
    • ►  November 2021 (1)
    • ►  October 2021 (1)
    • ►  August 2021 (1)
    • ►  May 2021 (1)
    • ►  April 2021 (1)
    • ►  March 2021 (2)
    • ►  January 2021 (3)
  • ▼  2020 (8)
    • ▼  December 2020 (1)
      • Segar Sepanjang Hari Selama WFH
    • ►  May 2020 (2)
      • Cerita Singkat Selama di Rumah Aja (1)
      • Ngomongin Amalan Ramadan
    • ►  March 2020 (2)
      • Sensasi Mandi Parfum di Rumah Sendiri
      • Kado Nikahan Paling Disuka Penganten
    • ►  February 2020 (3)
      • Jajan Seafood Enak di Jakarta Pusat
  • ►  2019 (23)
    • ►  December 2019 (1)
    • ►  November 2019 (2)
    • ►  September 2019 (2)
    • ►  August 2019 (3)
    • ►  July 2019 (1)
    • ►  June 2019 (1)
    • ►  May 2019 (2)
    • ►  April 2019 (2)
    • ►  March 2019 (1)
    • ►  February 2019 (6)
    • ►  January 2019 (2)
  • ►  2018 (37)
    • ►  December 2018 (9)
    • ►  November 2018 (8)
    • ►  October 2018 (1)
    • ►  September 2018 (2)
    • ►  August 2018 (1)
    • ►  July 2018 (1)
    • ►  June 2018 (1)
    • ►  May 2018 (7)
    • ►  April 2018 (3)
    • ►  March 2018 (1)
    • ►  February 2018 (2)
    • ►  January 2018 (1)
  • ►  2017 (8)
    • ►  December 2017 (1)
    • ►  September 2017 (2)
    • ►  February 2017 (2)
    • ►  January 2017 (3)
  • ►  2016 (65)
    • ►  December 2016 (1)
    • ►  November 2016 (1)
    • ►  October 2016 (4)
    • ►  September 2016 (7)
    • ►  August 2016 (4)
    • ►  July 2016 (3)
    • ►  June 2016 (11)
    • ►  May 2016 (5)
    • ►  April 2016 (8)
    • ►  March 2016 (7)
    • ►  February 2016 (6)
    • ►  January 2016 (8)
  • ►  2015 (26)
    • ►  December 2015 (8)
    • ►  November 2015 (1)
    • ►  October 2015 (4)
    • ►  September 2015 (2)
    • ►  August 2015 (4)
    • ►  April 2015 (3)
    • ►  March 2015 (1)
    • ►  January 2015 (3)
  • ►  2014 (38)
    • ►  December 2014 (2)
    • ►  October 2014 (1)
    • ►  July 2014 (1)
    • ►  June 2014 (5)
    • ►  May 2014 (6)
    • ►  April 2014 (8)
    • ►  March 2014 (4)
    • ►  February 2014 (6)
    • ►  January 2014 (5)
  • ►  2013 (26)
    • ►  December 2013 (3)
    • ►  November 2013 (2)
    • ►  October 2013 (2)
    • ►  September 2013 (4)
    • ►  August 2013 (1)
    • ►  July 2013 (1)
    • ►  June 2013 (2)
    • ►  May 2013 (4)
    • ►  April 2013 (2)
    • ►  March 2013 (2)
    • ►  February 2013 (2)
    • ►  January 2013 (1)
  • ►  2012 (13)
    • ►  December 2012 (3)
    • ►  November 2012 (7)
    • ►  October 2012 (2)
    • ►  July 2012 (1)
  • ►  2011 (1)
    • ►  January 2011 (1)
  • ►  2010 (6)
    • ►  December 2010 (5)
    • ►  April 2010 (1)
  • ►  2009 (5)
    • ►  April 2009 (2)
    • ►  February 2009 (1)
    • ►  January 2009 (2)
  • ►  2008 (33)
    • ►  December 2008 (6)
    • ►  November 2008 (2)
    • ►  September 2008 (3)
    • ►  August 2008 (3)
    • ►  June 2008 (2)
    • ►  May 2008 (2)
    • ►  April 2008 (4)
    • ►  March 2008 (2)
    • ►  February 2008 (1)
    • ►  January 2008 (8)
  • ►  2007 (38)
    • ►  December 2007 (4)
    • ►  November 2007 (1)
    • ►  October 2007 (8)
    • ►  September 2007 (12)
    • ►  August 2007 (7)
    • ►  June 2007 (1)
    • ►  May 2007 (5)
Copyright Tia Putri. Powered by Blogger.

#eatandcook

#eatandcook

#japantrip

#japantrip

Most Read

  • time capsule
    Menjadi Pendengar yang Baik
  • mamarantau
    Merantau di Anjo, Aichi, Jepang
  • La Bellezza della Semplicita
    An Unexpected Stay, A Life Reset
  • Life begins at 30…
    Liburan di Tokyo
  • carissavitri
    “Bu, Capek. Mau Sama Ibu Aja Selamanya”
  • Gembul Kecil Penuh Debu
    Mangut Iwak Wader ❤
  • Catatan Nyempil Kalau Lagi Ada Waktu
    Matilda's 6th Birthday Celebration
  • The Sun is Getting High, We're Moving on
    Lulus Cum Laude, Penting Gak Sih?
  • it's my point of view
    SGM Eksplor bersama Indomaret Dukung Pendidikan Anak Generasi Maju di Masa Pandemi
  • Talk about family, daily life, living, and us
    On Her Wedding Day
  • / besinikel
    1000 hari pertama Yaya, ngapain aja?
  • Masrafa.com
    Memilih Suplemen Dibantu Jovee
  • rocknroll mommy
    Makin Susah Cari Blogger
  • Jerapah Keriting
    Karena Harta yang Berharga adalah Foto Sekolah..
  • Afifa Ayu's Music Box ❤
    Update: My first baby publication!
  • Alfira Fitrananda
    When I’m Sick
  • Lafamilledewijaya
    Resik V Godokan Sirih : Buat Yang Pengen Alami Dan Praktis
  • rumahduapohon
    happy 7th anniversary mr. kumis!
  • santistory
    Manajemen Kulkas dan Belanja Mingguan
  • Mengumpulkan cerita yang terserak
    On this day, 8 Years Ago..
  • let the beast in!
  • Citraningrum
Show 5 Show All

Stats

Member of

Blogger Perempuan

Created with by ThemeXpose | Distributed by Blogger Templates