Pages

  • Home
  • About Me
  • Halo Ahza!
  • Travel Notes

ad astra per aspera

.... then which of the favours of your Lord will ye deny?

Emm... sebelumnya sudah pada tahu Cikarang kan? Kampung sih dulunya, tapi jangan sombong, karena orang-orang Jabodetabek kalau mau mudik ke timur pasti bakal melewati Cikarang. Gitu sih kata temen saya yang asli orang Cikarang. Haha. Yang masih belum ngerti Cikarang dimana, sok buka google map-nya dan ketik amin Cikarang, pasti bakal langsung nemu.

Share
Tweet
Pin
Share
9 Comments

Untung saya orangnya betahan dan mudah beradaptasi. Makanya gak heran jika ortu berani melepas saya tinggal sendiri sejak umur 12 tahun. Tapi tenang itu bukan dibuang kok, tapi diusir, ahahaaa... Bukan..bukan, lebih tepatnya karena keinginan saya sendiri yang pengen sekolah di luar kota.


Share
Tweet
Pin
Share
7 Comments
Hari gajian adalah hari yang menyenangkan. Seperti yang saya pernah tulis disini. Yang awalnya merengut manyun gak jelas, begitu tahu kalau hari itu tanggal 25-an bisa aja tiba-tiba sumringah. Lihat pemandangan berasa seger, lihat staf penggajian berasa lebih cakep, lihat kerjaan berasa ehm... enteng. Hahaha... yakin lo?? Apalagi menjelang jam-jam 10 pagi, dering pemberitahuan hape pengennya dipasang lebih keras biar kedenger itu makcenting-nya. Lebay sih... iya lebay. Tapi nyatanya memang hari gajian itu hari dimana kebahagiaan seorang karyawan naik beberapa derajat kan?


Sayangnya, Saudara, kebahagiaan hari gajian biasanya hanya bertahan beberapa waktu saja. Katanya sih gajiannya sembilan koma, alias tanggal sembilan udah koma. Hahaa. Berapa hari tuh? Yaah, sekitar 2 mingguan lah. Karena apa? Salah satunya karena disedot setoran KPR yang gak kelar-kelar. Sepertiga gaji itu lumayan loh, apalagi kalau sudah tak single lagi. Karena masih banyak kebutuhan lain yang mesti dipenuhi. Makanya sebisa mungkin KPR segera dilunasi saja, biar bisa utang lagi beban pengeluaran terkurangi.

Lunasin KPR cepet? Hah? Serius loh? Kan itu butuh dana buanyaaak bangets. Dari mana atuhlah duitnya, nanem pohon duit gitu?

Yayaya... saya dulu juga mikirnya gitu. Meskipun sejak awal akad kredit sudah ber-azzam *eaaa* untuk melunasi KPR secepat mungkin, maksimal 5 tahun setelah akad. Dan alhamdulillah, ternyata 3 tahun kemudian sertifikat  rumah bisa saya tarik dari bank, yang artinya KPR saya dinyatakan lunas. Caranya gimana?

.
.
.

Jadi begini, kebetulan saya beli rumah pas harganya masih masuk akal dan sesuai dengan budget. Padahal lokasinya cukup strategis, cuma 5 km baik dari pintu tol Bekasi Timur maupun dari pintu tol Grand Wisata (10 menit via motor kecepatan sedang). Angkot dan ojek online pun selalu standby meski gak 24 jam. Dari harga yang ada, saya bisa DP sekitar 30%, sehingga di KPR-kan sejumlah 70%. Kemudian, dari 70% itu saya dapat promo pembayaran flat selama setahun. Tahun kedua dan seterusnya pembayaran bersifat fluktuatif. Nah bagian yang fluktuatif inilah yang bikin saya dan suami bertekad bener-bener untuk cepet kelar biar gak makin berat ngebayarnya. Walaupun kata orang, pendapatan setiap tahun bakal naik, tapi kaan siapa yang jamin? Siapa tahu diantara saya dan suami ada yang pengen pensiun dini dan gak kerja kantoran lagi.... Bisa berabe kalau cicilan makin bengkak kan, sementara pendapatan tidak sama dengan sebelumnya.

Oleh karena itu, memasuki tahun kedua saya hitung-hitung banget tuh bonus akhir tahun, cukup gak nih buat nutup KPR. Eh ternyata belum cukup dong, karena ada kebutuhan yang lebih urgent, yaitu renovasi rumah agar lebih layak huni. Maklum selama hampir 2 tahun rumah gak ditempati karena suami tinggal di Jepang. Mau nempati sendiri juga saya ogah karena perumahannya masih sepi waktu itu, belum banyak penghuni. Yasudah akhirnya ditinggal begitu saja, dengan sekali waktu ditengok untuk dibersihkan.

Selama renovasi mau gak mau saya mesti bayar cicilan rumah dengan jumlah yang sudah ter-upgrade karena kenaikan bunga bank. Sedihnya, naik sampai dengan 17%. Berasa banget! Tapi mau gimana lagi kan, yang penting rumah siap huni dengan kondisi yang lebih baik. Dihitung-hitung dalam waktu satu tahun saya bayar cicilan lebih mahal. Selesai renovasi baru saya dan suami mikir lagi untuk menutup KPR, gak mau kena bunga makin gede lagi.

Awal tahun ke-3, ngitung bonus lagi tuh. Hasilnya ternyata lumayan bisa lah nutup 75% dari sisa pinjaman. 25% sisanya dari mana lagi ya? Cari-cari-cari, kok pas banget saya sudah bisa ambil pinjaman dari koperasi kantor. Kebetulan ada program softloan yang memberikan pinjaman selama 3-4 tahun dengan cicilan tetap dan tentu saja jauh lebih ringan. Dan enaknya urusan pembayaran langsung potong gaji, jadi gak ribet. Makanya saya langsung ambil penawaran itu, mayan kaan daripada pinjem ke orang lain - yang mana saya paling anti pinjem duit ke orang pribadi.

Setelah semua dikumpulkan, saya dan suami pergi ke bank, urus ini itu dalam satu hari. Alhamdulillah akhirnya masuk kantong juga tuh sertifikat rumah. Pun sudah dibalik nama menjadi SHM. Leganyaaa bukan main, meski gaji mah tetep kepotong sama pinjeman koperasi ya. Hahaha... tapi kan gak seberat potongan bank plus gak ada pengembalian apa-apa.

Jadi kalau dirangkum seperti ini:

Juli 2012 - Beli rumah, bayar booking fee, pembangunan rumah dimulai
Agustus 2013 - (setelah setahun) Baru disuruh bayar DP 30% padahal itu rumah udah jadi loh, ajaib tuh developer. Haha.
Sept 2013 - Sept 2014 - Cicilan KPR tetap
Sept 2014 - Nov 2015 - Cicilan KPR floating 17%
Dec 2015 - KPR completed 100% -- yeay!
.
.
.
Dec 2016 - KPR again? Hahaha ngarep yee.... emang bayar pake daon! Sini mah maunya lunas tanpa syarat *ngelunjak*

Kesimpulannya ternyata bisa toh ngelunasin KPR dalam jangka waktu tiga tahun, padahal masa kerja kami baru 4 tahun waktu itu. Kalau boleh saya share trik dan tipsnya ya begini:
  1. Cari rumah yang sesuai budget, jangan maksain diri sendiri beli rumah yang harganya melampaui kemampuan. Meski begitu tetap harus cek kualitasnya ya.
  2. Kalau bisa DP diperbesar biar KPR gak banyak-banyak amat
  3. Bertekad kuat untuk segera lepas dari KPR
  4. Cermat dalam menghitung pendapatan dan pengeluaran 
  5. Pilih-pilih pengeluaran berdasarkan prioritas
  6. Hemat-hemat-hemat dan nabung-nabung-nabung khusus untuk pelunasan rumah --> klise sih, tapi it's work for me. Untuk tujuan pelunasan cepat ini saya memang lebih memilih nabung dibandingkan investasi, karena target yang pendek. Sementara investasi butuh waktu panjang, kalau cuma 5 tahun belum berasa apa-apa penambahannya, berdasarkan pengalaman saya sih begitu. Mungkin beda dengan yang lain.
  7. Kalau masih kurang, cari pinjaman yang ketentuannya lebih ringan dibanding bank
  8. Segera lunasi jika memiliki uang lebih dan cukup. Misal dengan memanfaatkan bonus tahunan/ komisi/ insentif/ dan lain-lain.
Gitu deh ceritanya, semoga bermanfaat buat teman-teman yang juga ingin segera melunasi KPR. Kali aja samaan metodenya. Atau kalau ada yang punya pengalaman lain silakan loh ya, sharing di kolom komen dibawah ini :)

\\
Share
Tweet
Pin
Share
17 Comments

[latepost] : kisah lama yang baru mau akan diceritakan sekarang

Postingan kali ini adalah cerita latepost. Seharusnya saya posting bulan Mei lalu. Tapi maju mundur terus karena ragu. Ragu jika nanti ada yang berprasangka. Huhu. Iya, saya sesentimentil itu ketika mau berbagi cerita-cerita yang privat sentris seperti ini. Padahal ini mah blog ane suka-suka ane mau cerita apa. Hingga kemudian saya menemukan postingan artis di Instagram dengan tajuk “Proud Sister”. Ternyata yaa gak ‘haram‘ lah ya mengungkapkan rasa bangga dalam balutan syukur akan keberhasilan saudara sendiri, apalagi saudara kandung. Tetiba saya jadi semangat mengulik kembali tulisan saya yang ini.
 
....

 
[23 Mei 2016]

Ketika menulis ini rasanya masih merinding. Masih euforia ditambah belum begitu move on dari liburan long weekend kemarin. Padahal bisa dibilang rencana liburan saya berubah total, bisa dibilang malah gak jadi refreshing dalam bentuk plesiran. Tapi untungnya semua seakan dibayar lunas dengan endingnya yang luar biasa.

Senin dua minggu yang lalu, 9 Mei 2016, saya sudah berada di dalam  kereta menuju ke Jakarta. Tanda libur telah  usai. Sepanjang jalan saya memilih untuk tidur, nyicil istirahat karena besoknya harus kerja. Fisik emang gak bisa bohong, capek sekali. Karena sejak hari pertama menginjakkan kaki di rumah, saya mesti ikut meramaikan beberapa agenda yang cukup padat. Nganterin -nemenin- Kunis ikut persiapan dan acara wisudaan, dan bantu2 Bapak menerima tamu siswa2nya yang juga mau lulusan. Farewell party ceritanya, karena bapak sudah jadi wali kelas mereka selama 3 tahun penuh.

Di dalam kereta, saya tidur-tidur ayam sampai jam 12-an siang. Bolak balik kebangun karena gak nyaman -kaki gak bisa selonjoran sesuka hati karena bangku yang sempit. Namanya juga tidur di kereta ya. Rasa gak nyaman itu sebenernya juga gara-gara saya tahu kalau hari itu bertepatan dengan pengumuman ujian masuk perguruan tinggi yang diikuti Kunis. Tadinya saya pikir dengan tidur saya akan lebih santai, eh ternyata gak juga. Tapi saya tetap sabar menahan diri untuk gak buka webnya sampai jam 1 teng, waktu pengumuman dimulai. Soalnya saya yakin pasti servernya down. Sambil menunggu waktu yang tepat, saya pilih makan dan ngobrol dengan si mas saja. Kasian dari tadi ditinggal bubu cantik oleh istrinya yang galau. Hehehe.

Lepas jam 1 rasanya kok gak ngantuk lagi. Malah jadi penasaran dengan pengumuman tsb. Akhirnya saya cari-cari juga akun si Kunis, terus nyoba buka situsnya, dan taraaaa! Server beneran down dong. Refresh bolak balik sami mawon. Meski begitu saya gak berniat nanya-nanya si Kunis atau Ibuk, karena pasti mereka lagi rempong ngrefresh tab juga. Hihii... 

Menunggu.... menunggu... hingga akhirnya saya bosan. Capek ah reload2 melulu. 

Sebenernya si Mas dari tadi udah menyarankan buat nanya ke Kunis atau Ibu langsung. Tapi saya ngeyel pengen buka sendiri. Berhubung eror terus jadinya saya nyerah juga. Lalu saya layangkan wa ke ibuk, sambil dagdigdug menunggu jawabannya.

Centing!
 
Hp saya bunyi. Ih ibuk ni pasti. Begitu kata pertamanya "Alhamdulillah, Anis keterima.... zadazadazada…" widiih, saya langsung lemes, tapi seneng. Yeaay! Si kunis, keterima SNMPTN-nya! Dan UNS, kampus kesayangan (saya), will be her campus too.

[Kunis]

Namanya Kunis, bukan nama samaran. Hanya salah satu nama panggilan yang kami berikan dengan ngasal saja. Hehe. 

Kiri: Kunis jaman ikut karnaval kayaknya, kostumnya auk pinjem dimana
Kanan: Foto bertiga, Kunis paling kiri. Foto sengaja diedit karena jadi testimoni olshop gamis batik :D


Umurnya 17 tahun. Dia lahir saat saya masih kelas 4 SD. Sejak kecil, dia kami anggap memiliki kemampuan diatas rata2. Rata2 dari kami berdua maksudnya, alias saya dan Itul, adek nomor 2. Saya dan Itul bisa dibilang cuma jago kandang. Tapi tidak dengan Kunis. Setelah menembus panggung SD, prestasinya terus melesat di bangku SMP hingga SMA, yang mana SMP SMA- nya merupakan sekolah favorit. Prestasinya pun bukan hanya bidang akademik, tapi juga pada bidang non akademik seperti lukis, kaligrafi, menulis dll. Itul pernah menuliskannya juga disini.

Hanya satu kesamaan kami: sama-sama gak bisa olahraga. Haha. Sebenernya termasuk gak bisa nyanyi juga sih, cuma dia bisa main alat musik macem biola, organ, dan seruling, karena lebih berani mencoba dibanding saya dan Itul. Bagian ini memberikan insight buat saya bahwa apa yang sebelumnya dirasa tidak bisa, ternyata bisa dilakukan asal ada rasa ingin tahu yang besar serta kemauan yang kuat untuk berusaha *haseek*

Sekarang, gak terasa sudah saatnya Kunis masuk jenjang kuliah. Time flies, padahal 2 tahun yang lalu baru ribet daftar SMA. Jurusan yang akhirnya diambil pun gak main2 menurut saya, Pendidikan Dokter, setelah sebelumnya bergalau-galau ria. "Yang penting banyak biologi dan kimia2anya", begitu jawabnya setiap ditanya pengen kuliah apa. Ya, passion Kunis memang di dua mapel itu. Dan saya tahu, Kunis mengambil jurusan tsb bukan untuk  gaya-gayaan, gengsi atau sekedar memanfaatkan nilai-nilainya sewaktu sekolah. Bahkan mimpinya tsb sudah dia cantumkan pada tembok kamar kosnya entah sejak kapan, mungkin sejak pertama kali mendapat status siswa SMA. Beda dengan saya dulu, yang waktu memilih jurusan belum ketemu passion-nya apa. Apalagi pas ngisi formulir sambil sesenggukan karena sebal kehabisan kuota PMDK di kampus kuning - Universitas Impian. Hiks.

So, Kunis...

This achievement is also the begining. Baru awalan. Tapi selamat ya, bakal jadi alumni UNS juga. Eike jadi ada alesan buat main2 ke Solo lagi. Hahay. Terus jangan kaget pas ke kampus, bangunannya emang belum sebagus the top 5, tapi percayalah UNS terus berbenah kok. Nyatanya dalam 6 tahun terakhir kampus makin bagus, banyak bangunan yg direnovasi, banyak prestasi yang sudah ditorehkan. Kalau ada bagian2 yang masih ya gitu deh, harap maklum yaa :D. Nanti juga dibenerin.

"Pas kuliah nanti tetep semangat, pantang menyerah dan fokus pada cita-cita. Kata orang kuliahnya memang gak gampang, tapi nyatanya banyak yang bisa melaluinya dengan lancar dan gemilang. Semoga lancar semua2nya dan ketemu banyak temen yang baik2. Lulus jadi dokter yang humanis dan rendah hati.  

Selain kuliah, ikut aja kegiatan ekstrakurikuler, buat nambah pengalaman juga ngurangi bosen belajar melulu. Pilih ekskul yang relevan sama studi, mengasyikan, gak nyita banyak waktu, fisik dan pikiran. Dan pssst…. gak usah ikut ekskul yang berbau-bau politik ya.

Nah mumpung masih ada waktu, ayo latihan numpak motor, biar lebih praktis wara wiri. Tapi kalau mau numpak pit onthel, sing jaremu kayane asyik ya gak apa-apa. Malah sehat dan seger…”

....

Udah kayak emak2 belum pesennya? Kalau ibuk punya blog pasti pengen nulis beginian. Hihi. 

Kira2 begitulah akhir cerita dari liburan long wikend saya kemaren. Tadinya saya pengen banget keliling tempat wisata hits di Kebumen/Purworejo yang bertebaran di instagram dan facebook. Tapi sampai rumah rencana tinggalah rencana, karena saya langsung dibooking bapak ibuk untuk mengawal si bungsu. Hahaha...

…….

[latepost story . closed]

Share
Tweet
Pin
Share
15 Comments
"Ya Allah, semoga hari ini menyenangkan...."

Di atas adalah salah satu penggalan doa yang saya panjatkan setiap pagi, setiap kali akan berangkat ke kantor. Doa tsb selalu saya sisipkan diantara doa keselamatan dan kelancaran dalam bekerja. Karena bagaimanapun saat ini kantor masih menjadi rumah ke-3 saya untuk mengembangkan diri, memenuhi kebutuhan aktualisasi sembari menambah relasi. Jadi saya mengharap banget agar setiap hari ada hal-hal yang menyenangkan di kantor biar tetap semangat. Dan jika dikabulkan, rasanya puas sekali, seakan terbayar lunas niatan hati untuk memberikan yang terbaik di tempat kerja.

sumber: www.huffingtonpost.com


Kata orang, kebahagiaan itu tak melulu sesuatu yang besar, makanya yang saya minta pun gak semuanya muluk-muluk. Yang penting hati riang gembira. Hati yang gembira kan memancarkan energi positif tuh, nah itu yang penting biar ketika pulang tetap semangat mengerjakan pekerjaan rumah setelah setengah hari tertunda.

Buat saya ada beberapa hal yang bikin hati senang disaat kerja. Yang pertama tentu saja hari gajian. Yeeeeaayyy!! Siapa sih yang gak hepi saat hari gajian tiba? Saya yakin gak ada yang angkat tangan. Masa ada yang bete sih saat tetiba uang segar mengalir ke rekening? Apalagi kalau gak punya utang, gajian bakal lebih awet tuh. Hahaha.... Dan kayaknya gak perlu penjelasan panjang lebar ya kenapa gajian bikin level kebahagiaan orang naik beberapa tingkat. 

Yang kedua, saat semua pekerjaan tuntas dalam sehari. Sayangnya yang ini jarang-jarang terjadi. Karena pasti adaaa aja 'angin ribut' yang mengganggu saat bekerja. Misalnya meeting yang molor, telepon gak berhenti-berhenti, kerjaan dadakan tapi mendesak, tugas keluar kantor dan lain-lain. Padahal dari rumah udah rencana mau ngerjain ini itu, udah bikin to do list-nya pula. Nah sekalinya bisa tergarap semua, rasanya plong ya, bakal bisa pulang tepat waktu dengan senyum kemenangan deh.

Lanjut yang ketiga. Semua orang di kantor pasti pernah dong nge-lead meeting? Menurutmu apa tantangan terbesar saat mengadakan meeting? Hayoo apaa?? Kalau saya adalah saat mengundang orang untuk hadir. Tantangan ini yang menurut saya masih misteri sampai sekarang. Kenapa? karena entah kenapa meeting sepenting apapun ada aja yang gak bisa meluangkan waktunya barang sebentar. Padahal undangan sudah dikirim jauh-jauh hari. Hingga beberapa menit sebelum meeting dimulai pun pasti ada aja yang gak nongol-nongol. Gondok sih, soalnya kalau gak tercapai kuorum bikin susah ambil keputusan. Jadinya mau gak mau saya sebagai si pembuat meeting harus telepon lagi satu-per-satu orang yang diundang. Wa/sms juga kalau perlu. Makanya kalau saat ngadain meeting semua peserta datang tepat waktu, poin kebahagiaan yang ketiga tercapai tuh. Rasanya legaaa sekali. Ditambah kalau meetingnya menghasilkan, alias gak cuma ngobrol-ngobrol doang. Double bahagiaaa!

Yang keempat tentang orang, secara kantor kan isinya banyak orang ya, karakternya pun macem-macem. Ada yang baik banget, baik, biasa, gak baik, dan rese. Tentu saja agar mood tetap terjaga pengennya ketemu sama yang baik dan baik banget dong. Tapi kenyataanya kan gak gitu, pasti ada kalanya kita dapat giliran ketemu yang gak baik atau yang rese. Kalau udah gitu, saya tambahin doa aja deh biar emosi aman terkendali, jangan sampai bocor dan jadi bete, takut kerjaan kebawa-bawa jadi gak beres. Hahaha... Nah tipe-tipe orang yang bikin hati nyut-nyutan itu menurut saya adalah yang gak bisa kerjasama, yang suka ngambil kerjaan orang lain padahal udah punya kerjaan sendiri, yang judes, sok yes, suka bisik-bisik ngegosip tapi kalau ditanyain jawabnya ngeselin seolah hanya mereka yang boleh tahu, orang yang tetiba ngilang kalau lagi diperlukan,  cem-macem deh, banyak. Haha... 

sumber: www.bhmpics.com


Untuk poin kelima sederhana aja sih yaitu saat saya dapat temen yang ngajak makan siang bersama. Makan siang di kantor boleh, makan diluar ya ayuk, mau bangets. Hehe, untuk ini saya gak mau jelasin lebih banyak lah ya. Intinya seneng aja saat nerima pesan masuk "yuk makan siang bareng". 

The last but not the least, kebahagiaan saat bekerja salah satunya diawali dengan sampai kantor tepat pada waktunya alias gak telat. Kalau datengnya masih pagi dan bel masuk belum bunyi, kitanya gak bakal kemrungsung, bisa absen dengan santai, bisa sarapan dengan tenang, dan gak tengsin saat ketemu orang, even itu satpam dan cleaning service. Iya lho, saya mah emang masih gitu orangnya, belum bisa woles kalau sampai kantor kesiangan. Karena dari kecil kalau telat itu bawaannya malu. Apalagi jaman sekolah, gak mau banget sampai telat karena hukumannya nunggu di depan gerbang sekolah sampai beberapa menit untuk ditanya-tanya guru BP plus dikasih poin. Makanya kebawa sampai sekarang kalau telat alamaak malunya, meski hukumannya gak ada. Lebih tengsin lagi kalau telatnya bareng bos besar macem direktur. Padahal mah sama-sama telat ya, tapi tatapan beliau bikin diri ini mengkeret qaqa! Dan sialnya kalau si bapaknya iseng nanya "kamu rumahnya dimana??" Lah, di Bekasi Pak, samaan kayak bapak, bukannya?? (jawab dalam hati sih, kalau di mulut mah cuma nyengir kuda aja, wakakakakk). 

Gitu deh, kira-kira hal-hal kecil yang bikin hati senang saat bekerja. Kalau kamu apa aja? Share dong dimari....

Cheers,
Tia Putri 

Share
Tweet
Pin
Share
18 Comments
Huft...

Ngapunten, diawali dengan mengeluh. Abisnya gimana ya saya sudah lama pengen cerita sebenernya, dan sudah ditahan-tahan, akhirnya jebol juga. Gmz begete soalnya sis.


Iya saya bete sekali, dengan hal-hal yang berbau double standard. Gak konsisten. Emm... lebih jelasnya gini deh, pernah gak manteman merasa kenapa giliran kita yang ngomong, kita yang melakukan, kita yang gerak kok jadi salah? Sebaliknya kalau yang ngomong orang tertentu selalu di-oke-in alias dianggap benar, baik-baik saja, ya minimal dianggap maklum.
Share
Tweet
Pin
Share
11 Comments
Halo teman-teman sekalian, kali ini saya mau bikin postingan kilat nih, demi mengisi tanggal muda hari-hari pertama di bulan September, biar ndak anjlok banget trend ngeblognya. Abisnya miris sendiri lihat trend postingan, bulan Juli dan Agustus jelek banget, padahal Juni bisa tembus 11 post loh, rekor! Makanya sempet optimis bisa semangat, eh ternyata loyo lagi. Hahaha... Padahal aslinya mah saya punya bahan buanyaaak banget, foto-foto pun segudang, terutama foto makanan alias kulineran. Tapi ya gitu deh, penyakit malas sering melanda. Yuuk lanjut biar gak kepanjangan intro. 

gambar: steemit.com

Share
Tweet
Pin
Share
12 Comments
Newer Posts
Older Posts

About me




introvert, simple, cats lover, photograph
writing, sharing, reading & cooking enthusiast


INSTAGRAM

Follow Us

  • Twitter
  • Facebook
  • Instagram

Headline

Ealah, Kena Covid Juga Kan

Jika awal tahun 2020 dimulai dengan banjir air hujan, tahun 2021 kok yaa diawali dengan banjir air mata gara-gara Covid19. Sebuah awalan yan...

Categories

life in my opinion haloahza! traveling resep in my review lovelife #30harimenulis #icip2 motherhood nostalgia cerita umroh diary pregnancy Marriage cerita menyusui parenting random thought MyWeddingDay anniversary teknik industri obrolan wanita worklife

Blog Archive

  • ►  2022 (2)
    • ►  April 2022 (1)
    • ►  March 2022 (1)
  • ►  2021 (10)
    • ►  November 2021 (1)
    • ►  October 2021 (1)
    • ►  August 2021 (1)
    • ►  May 2021 (1)
    • ►  April 2021 (1)
    • ►  March 2021 (2)
    • ►  January 2021 (3)
  • ►  2020 (8)
    • ►  December 2020 (1)
    • ►  May 2020 (2)
    • ►  March 2020 (2)
    • ►  February 2020 (3)
  • ►  2019 (23)
    • ►  December 2019 (1)
    • ►  November 2019 (2)
    • ►  September 2019 (2)
    • ►  August 2019 (3)
    • ►  July 2019 (1)
    • ►  June 2019 (1)
    • ►  May 2019 (2)
    • ►  April 2019 (2)
    • ►  March 2019 (1)
    • ►  February 2019 (6)
    • ►  January 2019 (2)
  • ►  2018 (37)
    • ►  December 2018 (9)
    • ►  November 2018 (8)
    • ►  October 2018 (1)
    • ►  September 2018 (2)
    • ►  August 2018 (1)
    • ►  July 2018 (1)
    • ►  June 2018 (1)
    • ►  May 2018 (7)
    • ►  April 2018 (3)
    • ►  March 2018 (1)
    • ►  February 2018 (2)
    • ►  January 2018 (1)
  • ►  2017 (8)
    • ►  December 2017 (1)
    • ►  September 2017 (2)
    • ►  February 2017 (2)
    • ►  January 2017 (3)
  • ▼  2016 (65)
    • ►  December 2016 (1)
    • ►  November 2016 (1)
    • ►  October 2016 (4)
    • ▼  September 2016 (7)
      • Burjo Paling Enak se- Cikarang
      • Konsep Kos-kosan Ideal dan Bikin Betah Penghuni
      • Bagaimana Mungkin KPR Lunas dalam 3 Tahun?
      • Proud Sister
      • Yang Bikin Hati Riang Saat di Kantor
      • Double Standard, Kok Nganu Ya?
      • 7 Lomba Menulis Untuk Pelajar dengan Hadiah Jutaan
    • ►  August 2016 (4)
    • ►  July 2016 (3)
    • ►  June 2016 (11)
    • ►  May 2016 (5)
    • ►  April 2016 (8)
    • ►  March 2016 (7)
    • ►  February 2016 (6)
    • ►  January 2016 (8)
  • ►  2015 (26)
    • ►  December 2015 (8)
    • ►  November 2015 (1)
    • ►  October 2015 (4)
    • ►  September 2015 (2)
    • ►  August 2015 (4)
    • ►  April 2015 (3)
    • ►  March 2015 (1)
    • ►  January 2015 (3)
  • ►  2014 (38)
    • ►  December 2014 (2)
    • ►  October 2014 (1)
    • ►  July 2014 (1)
    • ►  June 2014 (5)
    • ►  May 2014 (6)
    • ►  April 2014 (8)
    • ►  March 2014 (4)
    • ►  February 2014 (6)
    • ►  January 2014 (5)
  • ►  2013 (26)
    • ►  December 2013 (3)
    • ►  November 2013 (2)
    • ►  October 2013 (2)
    • ►  September 2013 (4)
    • ►  August 2013 (1)
    • ►  July 2013 (1)
    • ►  June 2013 (2)
    • ►  May 2013 (4)
    • ►  April 2013 (2)
    • ►  March 2013 (2)
    • ►  February 2013 (2)
    • ►  January 2013 (1)
  • ►  2012 (13)
    • ►  December 2012 (3)
    • ►  November 2012 (7)
    • ►  October 2012 (2)
    • ►  July 2012 (1)
  • ►  2011 (1)
    • ►  January 2011 (1)
  • ►  2010 (6)
    • ►  December 2010 (5)
    • ►  April 2010 (1)
  • ►  2009 (5)
    • ►  April 2009 (2)
    • ►  February 2009 (1)
    • ►  January 2009 (2)
  • ►  2008 (33)
    • ►  December 2008 (6)
    • ►  November 2008 (2)
    • ►  September 2008 (3)
    • ►  August 2008 (3)
    • ►  June 2008 (2)
    • ►  May 2008 (2)
    • ►  April 2008 (4)
    • ►  March 2008 (2)
    • ►  February 2008 (1)
    • ►  January 2008 (8)
  • ►  2007 (38)
    • ►  December 2007 (4)
    • ►  November 2007 (1)
    • ►  October 2007 (8)
    • ►  September 2007 (12)
    • ►  August 2007 (7)
    • ►  June 2007 (1)
    • ►  May 2007 (5)
Copyright Tia Putri. Powered by Blogger.

#eatandcook

#eatandcook

#japantrip

#japantrip

Most Read

  • time capsule
    Menjadi Pendengar yang Baik
  • mamarantau
    Merantau di Anjo, Aichi, Jepang
  • La Bellezza della Semplicita
    An Unexpected Stay, A Life Reset
  • Life begins at 30…
    Liburan di Tokyo
  • carissavitri
    “Bu, Capek. Mau Sama Ibu Aja Selamanya”
  • Gembul Kecil Penuh Debu
    Mangut Iwak Wader ❤
  • Catatan Nyempil Kalau Lagi Ada Waktu
    Matilda's 6th Birthday Celebration
  • The Sun is Getting High, We're Moving on
    Lulus Cum Laude, Penting Gak Sih?
  • it's my point of view
    SGM Eksplor bersama Indomaret Dukung Pendidikan Anak Generasi Maju di Masa Pandemi
  • Talk about family, daily life, living, and us
    On Her Wedding Day
  • / besinikel
    1000 hari pertama Yaya, ngapain aja?
  • Masrafa.com
    Memilih Suplemen Dibantu Jovee
  • rocknroll mommy
    Makin Susah Cari Blogger
  • Jerapah Keriting
    Karena Harta yang Berharga adalah Foto Sekolah..
  • Afifa Ayu's Music Box ❤
    Update: My first baby publication!
  • Alfira Fitrananda
    When I’m Sick
  • Lafamilledewijaya
    Resik V Godokan Sirih : Buat Yang Pengen Alami Dan Praktis
  • rumahduapohon
    happy 7th anniversary mr. kumis!
  • santistory
    Manajemen Kulkas dan Belanja Mingguan
  • Mengumpulkan cerita yang terserak
    On this day, 8 Years Ago..
  • let the beast in!
  • Citraningrum
Show 5 Show All

Stats

Member of

Blogger Perempuan

Created with by ThemeXpose | Distributed by Blogger Templates